
- Gubernur Resmikan Kantor BPR Lokadana Utama
Palu, Metrosulawesi.id – Gubernur Sulteng, Drs H Longki Djanggola meresmikan kantor pusat PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palu Lokadana Utama, Selasa 12 November 2019.
“Sebagaimana diketahui bahwa salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah khususnya yang pesat adalah dengan tumbuh suburnya berbagai usaha jasa keuangan dan perbankan di daerah ini,” ungkap, Longki Djanggola dalam sambutannya.
Menurutnya, gedung kantor BPR Palu Lokadana Utama letaknya sangat strategis dan representatif. Oleh karena itu, kata Longki, Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dengan rasa bangga menyampaikan apresiasi atas dipersemikannya gedung tersebut sebagai aset operasional.
Melalui kesampatan tersebut, Gubernur Longki mendorong manajemen BPR untuk memprioritaskan porsi kredit produktif bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), yang membutuhkan stimulan modal bagi kemajuan usahanya, ketimbang debitur yang hanya memakai untuk tujuan konsumtif belaka. Sebab, segmen BPR sejatinya adalah para pelaku dan penggiat ekonomi rakyat seperti usaha hortikultura, perikanan dan kelautan, kerajinan tangan, perbengkelan, usaha katering, salon, warung makan, dan jasa-jasa lainnya berbasis UMKM.
“Apalagi dengan dinamika perpindahan ibukota Negara tentu akan memberi keuntungan sekaligus berkah bagi Sulawesi Tengah yang bertetangga langsung dengan Provinsi Kalimantan Timur, lokasi ibukota baru,” jelas gubernur.
Gubernur Longki pun optimistis, Sulawesi Tengah siap menjadi sentra pemasok dan penyuplai berbagai komoditi yang dibutuhkan penduduk ibukota baik kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder dan lain sebagainya.
Ia mengungkapkan jumlah kredit yang bergulir di wilayah ini sesuai data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sulteng dan Bank Indonesia (BI) per bulan September 2019 mencapai Rp29,23 triliun. Sedangkan, jumlah debitur kurang lebih sekitar 297.455 (dua ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh lima) orang.
“Dari jumlah itu yang disalurkan ke segmen UMKM sebesar Rp9,68 triliun, dengan jumlah debitur 156. 433 (seratus lima puluh enam ribu empat ratus tiga puluh tiga orang) orang,” sebutnya.
Dikatakan, dari segi debitur pelaku UMKM masih sangat dominan. Namun, kata Longki, dari bilangan kredit UMKM masih lebih sedikit dari pada non UMKM. Olehnya perlu adanya untuk mendorong manajemen perbankan kiranya memprioritaskan porsi kredit produkti bagi pelaku Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan stimulan modal.
“Bagi perbankan harus lebih prioritas UMKM ketimbang debitur yang hanya memakai dana untuk tujuan konsumtif semata. Terkecuali bagi aparatur sipil negara (ASN) ini sangat penting karena ada biaya pendidikan anak dan perbaikan rumah, tapi menggunakan jangan keliru harus seperlunya saja,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama BPR Palu Ali Bahadjai mengatakan, dengan diresmikannya kantor pusat baru BPR Palu diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk terus melayani nasabah dan masyarakat Palu secara prima, serta tentunya turut berkontribusi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di kota Palu dan Sulawesi Tengah pada umumnya.
Peresmian Gedung kantor pusat BPR Palu Lokadana Utama ini dihadiri Founder MMA Sony Waplaw, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Kepala OJK Sulawesi Tengah, Kepala Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sulawesi Tengah, Dewan direksi PT Bank Perkreditan Rakyat Palu Lokadana Utama, Kepala OPD, Instansi Vertikal, Pimpinan Perbankan, Industri keuangan, Investasi, Pelaku Usaha dan Mitra kerja.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Udin Salim