Triyono. (Foto: Dok Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id – Kepala SMK Negeri 3 Palu, Triyono, mengungkapkan, pada 2020, jumlah peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya mengalami ketambahan, mencapai 578 peserta didik.

“Olehnya itu kami mencoba untuk memaksimalkan sarana dan prasarana komputer, serta fasilitas pendukung lainnya. Jika memungkinkan kita akan laksanakan dua sesi pada UNBK 2020,” kata Triyono di Palu, Selasa, 5 November 2019.

Triyono mengungkapkan, ada tujuh ruangan laboratorium komputer di SMKN 3 Palu, karena tahun depan mengalami ketambahan peserta, maka akan ditambah tiga ruangan lagi, sehingga komputer-komputer yang lama akan di instal lagi.

“Karena kami merencanakan tahun depan itu pelaksanaan UNBK dilakukan dua sesi,” ujarnya.

Triyono mengatakan, jumlah peserta tahun lalu itu sebanyak 516,  namun tahun depan itu bertambah menjadi 578, sehingga ada kenaikan 62 orang.

“Sementara ini juga ruangan praktik kejuruan akan kita setting kembali, untuk dijadikan laboratorium komputer UNBK,” ungkapnya.

Kata Triyono, SMKN 3 Palu saat ini mempersiapkan sekitar 10 ruangan laboratorium komputer, dan pihaknya akan memaksimalkan komputer yang dimiliki sekolah.

“Saat ini peserta didik Kelas XII masih dalam tahap praktik industri, namun setelah itu kami akan melaksanakan pertemuan dengan Dewan Guru untuk meminta komitmen, agar tahun depan bisa meningkat perolehan nilai UN siswa dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Triyono mengatakan, pihaknya juga telah memiliki strategi menghadapi UN, karena itu, kemungkinan model pembelajaran akan diubah, lebih fokus membahas soal-soal ujian dan penguatan-penguatan materi.

“Bahkan mungkin ada juga tambahan waktu untuk belajar mereka. Mengingat di Maret 2020 itu direncanakan sudah mulai UN, sehingga waktu mereka praktisnya tinggal dua bulan,” katanya.

Triyono mengatakan, ujian adalah bagian dari pembelajaran, sehingga pihaknya berharap peserta didik dapat mempersiapkan mentalnya lebih baik.

“Artinya, anggap itu sebagai ujian biasa, yang membedakan itu sistem ujian nasionalnya, yang waktunya dibatasi, kemudian tempatnya lebih diatur,” katanya.

“Selain itu saya berharap siswa Kelas XII sudah mulai mereview pembelajaran yang didapatkan sebelumnya, walaupun mereka sekarang di lapangan atau di industri, tetapi kami selalu turun di industri untuk mengingatkan mereka terkait pembelajaran sebelumnya,” ungkapnya.

Triyono menambahkan, pihaknya juga akan membahas bersama Dewan Guru terkait persiapan ujian kompetensi.

“Apakah ujian lewat LSP-P1 atau LPJK, tetapi kemungkinan ada potensi ujian lewat LSP-P1, namun masih jurusan tertentu saja, belum semua,” katanya.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas