FOTO BERSAMA - Wali Kota Palu Drs Hidayat M.Si didampingi Kepala Disdikbud Palu, beserta salah anggota kepolisian saat foto bersama dengan salah satu Daiyah Cilik, di lapangan Vatulemo belum lama ini. (Foto: Moh Fadel/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id – Wali Kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si., mengatakan, pada 2020, Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat pelajar se-Kota Palu.

“Selain MTQ, kita juga akan melaksanakan kegiatan keagamaan untuk agama lainnya, kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan Tambahan Jam Pelajaran Agama (TJPA) bagi semua murid di Kota Palu,” jelas Hidayat di Palu, belum lama ini.

Hidayat mengatakan, Pemkot Palu sudah berkomitmen agar generasi penerus bangsa, diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun betul-betul menjadi generasi yang lebih bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

“Olehnya itu kami berharap karakter anak didik kita ini dibina dengan baik kedepan, melalui pendidikan gratis,” ungkapnya.

Hidayat mengungkapkan, Pemkot Palu kurang lebih selama tiga tahun ini mencoba agar setiap anak didik atau generasi penerus bangsa di Kota Palu, tidak ada lagi yang tidak bisa mengenyam pendidikan, mulai tingkat SD, SMP, bahkan diharapkan juga di jenjang SMA.

“Khusus di tingkat TK, SD, dan SMP, kita sudah coba gratiskan biaya pendidikannya di Kota Palu ini, sehingga tidak ada pungutan apapun di sekolah itu,” ujarnya.

Olehnya itu, Hidayat mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu serta semua guru termasuk kepala sekolah, yang sudah tulus dan ikhlas untuk mendidik generasi ini tanpa pungutan satu persen pun di sekolah masing-masing.

“Setiap sekolah saya berharap betul kepada Kepala Disdikbud beserta jajarannya, agar tidak bosan mengenalkan budaya diantara mereka ini, silahkan setiap Kamis, anak Kaili berasal dari Bali, silahkan gunakan udek, anak Kaili berasal dari Jawa silahkan gunakan blangkon, anak Kaili berasal dari Palu silahkan gunakan Siga,” katanya.

Menurut Hidayat, semua yang digunakan itu adalah atribut budaya yang harus diperkenalkan kepada anak didik bangsa. Kata dia, ada nilai yang dihasilkan dalam penggunaan atribut budaya dan agama yakni nilai toleransi, nilai kekeluargaan, dan nilai kegotongroyongan.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas