
Palu, Metrosulawesi.id – Presiden Joko Widodo mengakui masalah pembebasan lahan menyebabkan lambannya penanganan pascabencana terutama pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga yang harus direlokasi.
Hal itu diakui Presiden Joko Widodo dalan kunjungan kerjanya ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 29 Oktober 2019. Kepada sejumlah media,
Menurut Joko Widodo, pembangunan hunian tetap lebih sebelas ribu unit bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu.
“Tadi saya sudah telepon Menteri ATR/BPN (Sofjan Djalil) dan menyatakan sudah tidak ada masalah terkait lahan. Hanya saja memang untuk membangun hunian tetap sebelas ribu unit lebih bukanlah hal mudah,” ujar Jokowi kepada sejumlah media di sela-sela kunjungan ke lokasi Huntap di Duyu.
Dalam kunjungan kerjanya ke lokasi pembangunan hunian tetap Kelurahan Duyu dan Tondo, Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Julian S Batubara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Sementara itu hadir dari Pemerintah Sulawesi Tengah mendampingi rombongan Jokowi, selain Gubernur Sulawesi Tengah, Drs Longky Djanggola, tampak pula Wagub, Rusly Palabi, Ketua DPRD Sulteng, Hj. Nilam Sari Lawira, Walikota Palu, Drs Hidayat, Bupati Sigi, Moh, Irwan Lapatta.
Selama kunjungan, Joko Widodo mendapat penjelasan dari Kasatgas PUPR Arie Setiadi. (*)
Reporter: Pataruddin