Dua dosen senior Fakultas Sastra Unisa, Hj Masamah Mufti dan Drs Tjatjo Al Idrus,M.M.Pd menerima penghargaan dari FAM didampingi Dekan Fakultas Sastra Unisa,Syamsuddin,S.S, M.Si. (Foto: Ist)

Palu, Metrosulawesi.id – Sebagai bentuk rasa hormat kepada penyair yang ada di Sulawesi tengah, Forum Aktif  Menulis (FAM)  Indonesia,  cabang Sulawesi Tengah, memberikan penghargaan  kepada empat orang penyair senior  Sulawesi Tengah, dalam malam penganugerahan yang digelar di Auditorium Museum Sulteng, Selasa 22 Oktober 2018, malam.

Keempat penyair senior yang mendapatkan penghargaan tersebut diantaranya, Masyhuddin Masyhuda, Noraal Baso, Masamah Mufti dan T.S. Atjat.

”Mereka patut untuk mendapatkan penghargaan seperti ini.sudah banyak karya karya emas yang mereka hasilkan” jelas Ketua FAM Indonesia cabang Sulawesi Tengah, Loddy Surentu

Selain itu, penghargaan ini juga merupakan bentuk kepedulian FAM Sulteng terhadap penyair Sulteng untuk diperkenalkan ke masyarakat, khususnya pada generasi muda Sulawesi Tengah. yang mungkin sebagian besar belum mengetahui penyair penyair yang sudah dikenal lewat goresan tintanya. 

”Karya karya emas mereka belum banyak diketahui oleh masyarakat dan generasi muda di Sulteng. Olehnya itu, melalui kesempatan ini, kami ingin mengangkat nama mereka”  urai Loddy Surentu.

Sementara itu, salah satu penyair senior yang menerima penghargaan, Masamah Mufti mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada FAM Sulteng dan berbagai pihak yang telah memberikan penghargaan. Olehnya,  ia berharap ke depannya, akan ada generasi-generasi baru sebagai seorang  penyair muda Sulawesi Tengah.

‘’Saya sangat berterima kasih dengan penghagaan ini, semoga ada generasi penyair ini akan terus ada” tutur Masamah Musfti.

Kegiatan malam penganugerahan ini, juga dirangkaikan dengan pengumuman lomba karya tulis dan baca puisi yang diselenggarakan oleh FAM Sulteng, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Balai bahasa Sulteng, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Lomba dengan tema Melalui mititgasi bencana berbasis literasi tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh sekolah menengah atas yang berada di Sulawesi Tengah.(*)

Reporter: Djunaedi

Ayo tulis komentar cerdas