Prof Mahfudz MP. (Foto: Ist)
  • Rektor: Insyaallah, Selesai April 2020

Palu, Metrosulawesi.id – Perbaikan sejumlah infrastruktur rusak ringan, sedang dan berat di Universitas Tadulako (Untad) dilakukan secara bersamaan. Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz MP, mengungkapkan untuk perbaikan gedung kategori rusak ringan akan dilelang pada November mendatang.

“Insya allah, November akan jalan  proses lelang yang 21 gedung, yang kategori rusak sedang dan berat tetap berproses diawali dengan perencanaan yang dilakukan oleh PT Kogas selaku konsultan perencanaan,” ungkap Prof Mahfudz di Palu, Rabu, 16 Oktober 2019.

Dipastikan setelah proses lelang selesai, perbaikan akan langsung dilakukan dengan target pengerjaan hingga April 2020 mendatang. Target tersebut sesuai yang ditetapkan World Bank (Bank Dunia) sebagai salah satu pihak yang mendanai perbaikan Untad.

“Insyaallah, rehab gedung ringan sebanyak 21 gedung selesai April 2020, karena ini deadline Bank Dunia untuk pendanaan yang rusak ringan,” ucap Rektor.

Sebelumnya, Wakil Rektor Untad Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Muhammad Nur Ali, mengatakan khusus perbaikan Gedung Rektorat Universitas Tadulako masih menunggu penganggaran.

“Belum ada rencana pengerjaannya, sepenuhnya dari sana (pusat), karena dianggarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Nur Ali di Palu baru-baru ini.

Dia mengungkapkan sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan beberapa ahli, perbaikan gedung rektorat cukup penbenahan fungsi tanpa harus merobohkan. Itu karena struktur bangunan dinilai masih kuat dan bisa menopang beban gedung.

“Perbaikan tidak ada dibongkar total, yang tanggani masih dalam usulan ke pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ucap mantan Dekan Fisip Untad itu.

Sebagai salah satu yang berkantor di Rektorat Untad, Nur Ali berharap perbaikan gedung bisa disegerakan. Gedung rektorat sendiri digunakan sebagai kantor rektor, para wakil rektor, dan sejumlah pimpinan di lingkungan Untad.

Seperti diketahui, sejumlah infrastruktur di lingkungan Untad turut terdampak guncangan gempabumi 7,4 SR pada 28 September 2018. Sebagian mahasiswa sempat harus mengikuti kuliah di tenda-tenda darurat. Untad terus melakukan berbagai hal dalam percerpatan penyelesaian perbaikan Untad. Upaya yang ditempuh diantara finalisasi terhadap pihak World Bank dan Kementerian PUPR yang menangani perbaikan Untad.

Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas