Serda Abdul Zaid, Personil Satgas TMMD Ke-106, Kodim 1306/Donggala, saat mengajarkan anak-anak pedalaman, dengan mengunakan bahasa daerah setempat. (Foto: Satgas TMMD ke-106)
  • Personil Satgas TMMD ke-106 Jadi Guru Anak Pedalaman

Parimo, Metrosulawesi.id – Berbagai ragam suku dan budaya begitu juga dengan bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, ada banyak bahasa daerah yang sudah ditetapkan secara resmi sebagai bahasa daerah di Indonesia, ada juga yang belum ditetapkan secara resmi.

Akan tetapi orang-orang di daerah tersebut tetap menggunakannya karena bahasa turun temurun dari orang tua terdahulu yang tingal di suatu daerah. Sejak dari kecil bahasa daerah tersebut sudah menjadi komunikasi meraka yang sudah berlangsung sejak lama. Salah satunya asalah Suku Lauje, yang berada di Kecamatan Tinombo, juga merupakan salah satu suku pedalaman yang menggunakan bahasa daerahnya sendiri dalam kesehariannya.

Sebagian besar warga ada yang kurang memahami bahasa Indonesia karena letak pemukiman yang cukup jauh dari Ibu kota Kecamatan, sehingga sebagian besar mereka jarang berinteraksi dengan masyarakat pesisir atau lembah yang kesehariannya menggunakan bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa daerah yang sangat aktif tersebut juga memberikan dampak negatif, salah satunya adalah bahasa resmi bahasa Indonesia khususnya anak-anak yang masih sekolah, sehingga anak-anak banyak yang tidak tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar. Para murid masih banyak yang kurang memahami materi yang diajarkan jika memakai bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari  dan guru-guru juga merasa masih kesulitan memakai bahasa Indonesia.

Hal itulah yang membuat salah seorang parjurit TNI AD dari Kodim 1306/Donggala,yang masuk dalam  Satgas TMMD Ke-106 Kodim 1306/Donggala, yang pandai berbahasa Lauje, dia adalah Serda Abdul Zaid, yang dalam penugasanya saat pelaksanaan TMMD Ke- 106 Kodim 1306/Donggala, menjadi sorang guru terhadap anak-anak suku Lauje, yang sama sekali tidak dapat berbahasa Indonesia.

Serda Abdul Zaid, berbekal pandai berbahasa suku Lauje, dirinya mengajarkan membaca dan berhitung kepada anak-anak suku Lauje, yang berada di Desa Ogoalas, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.

“Saya tidak susah berinteraksi dengan anak-anak, karena yang saya gunakan adalah bahsa keseharian mereka,”ucapnya.

Zaid juga mengatakan, dirinya berharap dengan memperkenalkan huruf kepada anak-anak itu, mereka akan dapat mengerti menggunakan bahasa Indonesia, karena menurutnya kemampuan berbahasa Indonesia harus didasari dengan mengenal huruf kapital dan berhitung.

Dirinya sangat senang, karena dalam proggram TMMD ini dirinya dapat memberikan hal yang menurutnya sangat berarti dalam dirinya selam bertugas sebagai anggota TNI.

“Saya sangat senang, dapat berbuat yang terbaik dalam hidup saya sebagai anggota TNI, dengan mengajarkan anak-anak ini, mengenal huruf dan berhitung dengan mengguanakan bahasa keseharian mereka,” ucapnya.

“Anak-anak sangat antusias belajarnya, dan merka sangat mudah menangkap materi yang diajarkan, yang terpenting kita harus mempunyai kemauan yang keras untuk bisa memberikan materi pelajaran tersebut, sehingga sumber pengetahuan mereka berkembang,” tambahnya.

Reporter: Djunaedi
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas