Iskandar Arsyad. (Foto: Fikri Alihana/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id –  Dengan berbagai pertimbangan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palu memastikan waktu pembangunan jembatan V diperpanjang. Diketahui, target penyelesaian Jembatan V ini Desember 2019.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palu, Iskandar Arsyad saat ditemui Metrosulawesi pada malam acara diskusi Forum Libu Ntodea, belum lama ini.

“Intinya kami tetap berupaya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan V. Tapi, kita juga melihat kondisi yang dihadapi dan berbagai macam kendala khususnya mengenai lahan milik warga,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kota Palu, Iskandar Arsyad.

Iskandar mengungkapkan, lahan yang bermasalah berada di Jalan Anoa II, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan. Di wilayah itu, sebagian warganya mengajukan protes dan saat ini telah melakukan gugatan banding terhadap Pemerintah Kota Palu.

“Bukan berarti pembangunan jembatan tidak selesai. Hanya saja, kemungkinan waktunya diperpanjang. Kalau mau dibilang, kami kehilangan waktu sekitar dua bulan dari waktu yang telah ditentukan. Ada tiga rumah belum dibayar proses ganti rugi dan dua mengajukan keberatan, sedangkan 16 rumah sudah dibayarkan, tapi mereka juga ikut keberatan mengenai harga ganti rugi,” ungkapnya.

Terkait pembangunan Jembatan V itu, Iskandar mengatakan, pihaknya berupaya meletakkan beberapa peralatan, khususnya pemasangan tiang pancang.

“Pipa yang kami fungsikan untuk melakukan penghisapan pasir di sungai, ternyata dasar sungai itu hanya banyak bebatuan,” katanya.

“Tadinya dipikir bahwa pada saat dipancang, pasir halus yang ada di bawah sungai itu bisa dihisap oleh alat. Ternyata tidak bisa, ketika dicek batu banyak disitu. Untuk di Nunu, dari 40 rumah, semuanya telah selesai dibayar ganti rugi, hampir menemui hambatan,  namun kita sudah lakukan pendekatan,” katanya.

Mengakali pemasangan tiang pancang itu, pihak kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  Kota Palu menggunakan sistem pompa yang ditanam pada 18 titik.

“Kemudian kita turunkan orang ke sana, dengan begitu kita harus menggunakan booring, yang kami datangkan langsung dari Makassar. Kalau di Kelurahan Nunu, pemasangan alat pancang telah selesai, tinggal memasang pilar bangunan atas berupa balok 25 hingga 50 meter di Oktober ini,” jelasnya.

Selain itu, Iskandar menyebutkan, ada 10 perusahaan atau kontraktor yang melakukan pengerjaan Jembatan V.

“Kebanyakan kontraktor lokal, kecuali proyek besar yang menangani hal menengah. Yang tangani proyek kecil kontraktor lokal, dua diantaranya kerjakan menengah. Sebenarnya bukan soal kontraktor lokal atau luar, tetapi tergantung kualifikasinya. Dan yang mendaftarkan untuk lelang terbuka bagi siapa saja. Kalau tidak seperti itu, akan jadi masalah,” ungkapnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas