dr. Husaema. (Foto: Metrosulawesi/ Fikri Alihana)

Palu, Metrosulawesi.id – Pascabencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi 28 September lalu, Dinas Kesehatan Kota Palu memprogramkan pelayanan bagi penyintas, khususnya yang berada di Hunian Sementara (Huntara).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Husaema, M.M., kepada Metrosulawesi, Rabu, 9 Oktober 2019. Ia mengungkapkan, pihaknya telah menjalankan tugas sesuai apa yang telah diinstruksikan sebelumnya.

“Ini merupakan program non fisik dan semua sudah menjalani tugas pokok sebagaimana fungsinya masing-masing. Mulai dari kesekretariatan serta kepegawaian hingga biaya operasional kesehatan sampai kepada Posyandu dan masalah gizi telah ditangani,” katanya

Artinya, kata dia, baik program yang bersifat perorangan maupun pelayan di Puskesmas , seluruhnya telah dilaksanakan. Disamping itu, Dinas Kesehatan Kota Palu juga telah menjalankan berbagai program lainnya, diantaranya Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)  dan Posyandu Remaja.

“Termasuk kami melayani sampai jam 20.00 wita khusus di Puskesmas. Dan itu tetap berjalan dengan lancar,” katanya

Terkait pelayanan masyarakat di Huntara, Ia menjelaskan, minimal petugas kesehatan datang mengunjungi penyintas dua kali dalam seminggu. Kata dia, hal itu bertujuan untuk pemantauan dan pemeriksaan kepada para penghuni Huntara.

“Saya sudah imbau kepada petugas kesehatan maupun relawan agar selalu datang dan melaporkan hasil pantauan jika ada warga yang di Huntara sedang sakit. Bukan hanya itu, mereka juga sering ke warga, khususnya yang masih tinggal di tenda pengungsian,” katanya.

Sementara itu, jumlah total tenaga medis yang bertugas di Kota Palu kurang lebih sekitar 475 orang.

Ia menjelaskan masuknya Triwulan ke IV 2019, Dinas Kesehatan Kota Palu juga terus bergelut dengan bangunan fisik, terutama beberapa Puskesmas yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.

“Kita sekarang juga fokus pada perbaikan enam Puskesmas, yaitu dua rusak berat dan empat rusak ringan. Insyaallah kalau tidak ada kendala, akhir Desember 2019 semuanya selesai,” terangnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas