Wapres JK foto bersama saat meninjau lokasi di Tondo. (Foto: Djunaedi/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id – Usai melakukan peninjauan di lokasi hunian tetap (huntap), Wapres Jusuf Kalla langsung menuju Kantor Gubernur Sulteng untuk memimpin rapat kordinasi, Rakor ini diikuti antara lain Gubernur Sulteng, Menteri ATR, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB, Kepala BNPB serta Wali Kota Palu dan Bupati Sigi, Donggala dan Parigi Moutong.

Melalui arahannya saat memimpin rapat, JK menyampaikan bahwa pembangunan Huntap sudah harus selesai pada akhir Desember 2020, terkait dana stimulan, dipastikan sudah siap Rp1.9 triliun.

“Minggu depan sudah harus terdistribusi dan untuk mempercepat pembangunan Rumah Insitu rumah rusak berat dibantu TNI sebanyak 1.000 personil akan diturunkan yang dikoordinir langsung oleh Danrem 132 Tadulako,” jelas JK.

Ia pun meminta agar PUPR untuk mempercepat pembangunan infrastruktur karena dananya telah tersedia, terutama khususnya Pembangunan Rumah Sakit, Puskesmas, Kampus Universitas Tadulako dan IAN serta perkantoran.

“Ini kunjungan terakhir saya sebagai Wapres, saya akan berhenti jadi Wapres 13 hari lagi. Untuk itu saya harus memastikan pelaksanaan Rehab dan Rekon akan berjalan baik kedepan,” ucap JK.

Sebelum memimpin rapat, JK sempat mengunjungi lokasi pembangunan Huntap di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, dan mempertanyakan perkembangannya, Senin.

Dalam kesempatan itu Wapres JK mempertanyakan perkembangan pembangunan huntap serta pembebasan lahan di kawasan relokasi yang direncanakan akan dihuni pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi dari Kelurahan Balaroa, Duyu maupun Lere.

“Ini bagaimana perkembangannya,” tanya JK sambil menunjuk peta huntap di kawasan pembangunan Huntap Duyu.

Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto yang mendampingi Wapres JK menjelaskan jika di atas tanah seluas 38 hektare tersebut sedang dibangun 831 unit huntap dengan luas bangunan 36 meter persegi dengan ukuran kavling 150 meter persegi.

“Lahan land clearing dan land development 15,6 hektare dan lahan yang belum clear 23 hektare,” sebutnya.

Kunjungan Wapres ini merupakan yang ke-lima kalinya setelah gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018. (*)

Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas