
- Peringati Setahun Bencana Sulteng
Palu, Metrosulawesi.id – Wali Kota Palu, Hidayat memperingatkan pengelola dan pemilik tempat-tempat hiburan di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu agar meniadakan aktivitas musik saat peringatan setahun bencana gempa, tsunami dan likuifaksi, Sabtu 28 September 2019 hari ini.
“Seperti cafe-cafe jangan memutar musik dulu. Kalau perlu putar atau mainkan saja musik-musik rohani. Jangan lagi putar atau mainkan selain musik religi,” katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaan pameran foto memperingati setahun bencana Sulteng yang dilaksanakan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Kamis petang.
Ia menilai aktivitas-aktivitas musik saat peringatan setahun bencana, baik itu hanya nyanyian melalui pemutar musik, apalagi konser sangat tidak etis dan dapat melukai perasaan korban bencana yang saat itu mengisi peringatan setahun bencana di Kota Palu dengan zikir, tahlil dan doa bersama.
Menurutnya, alangkah lebih baik jika saat itu tempat-tempat hiburan seperti cafe dan tempat karaoke tutup dulu dan buka nanti keesokan harinya, Ahad 29 September 2019.
“Saya minta tempat-tempat karaoke tutup dulu pas tanggal 28 September 2019 itu,” katanya.
Selain itu ia mengimbau semua umat beragama agar mengisi peringatan setahun bencana, Sabtu hari ini dengan aktivitas-aktivitas ibadah sebagai bentuk belasungkawa dan kepedulian kepada seluruh korban bencana dan keluarga korban bencana yang meninggal saat bencana tersebut terjadi.
“Imbauan itu sudah saya tuangkan dalam surat edaran Wali Kota Palu Nomor: 360/2089/KESRA/2019 tentang Imbauan Memperingati Satu Tahun Pascabencana Alam Gempa Bumi, Likuefaksi dan Tsunami di Kota Palu pada Tanggal 28 September 2018 ,” katanya. (ant)
Tabur Bunga di Kuburan Massal

USAI Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Kota Palu, Jumat 27 September 2019, Walikota Palu Drs. Hidayat M.Si bersama wakilnya Sigit Purnomo Said, dan jajaran Forkompimda Kota Palu, melakukan ziarah dan tabur bunga di pekuburan massal korban bencana alam gempa bumi 28 September 2018 lalu.
Ribuan jenazah korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan liquifaksi yang tidak teridentifikasi lagi, dimakamkan secara massal di pekuburan massal yang berada di kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore Palu.
Dalam kesempatan itu, rombongan Walikota Palu menggelar doa bersama teruntuk para korban yang dimakamkan di pekuburan massal kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga.
Kepada wartawan, Walikota Palu Drs.Hidayat M.Si mengatakan, kegiatan ziarah makam yang dilakukan bertepatan dengan HUT Kota Palu, merupakan wujud rasa simpati dan rasa prihatin atas korban bencana 28 September 2018 lalu.
“Semoga tidak ada lagi bencana di Kota Palu yang kita cintai ini. Kepada keluarga korban bencana 28 September 2018 lalu, semoga selalu diberikan ketabahan kesabaran dari yang maha kuasa,” katanya.
“Mari kita menyatukan hati dan pikiran kita, untuk membangun kembali kota Palu ini. Tentunya perbedaan-perbedaan pemikiran dan persepsi, mari kita akhiri. Mari kita bersatu membangun Kota Palu, tanpa kerja sama kita tidak akan bisa,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ziarah di pekuburan massal korban bencana 28 September 2018, Dandim 1302/Donggala, Kolonel Inf. Widya Prasetyo, Kapolres Palu AKBP Mujianto Sik, Danlanal Palu Kolonel Laut (P) Tommy Herlambang SE, beserta rombongan lainnya.(edy)
Reporter: Djunaedi
Editor: Udin Salim