PELAYANAN - Suasana pelayanan nasabah di BNI Syariah Palu. (Foto: Ist)

Palu, Metrosulawesi.id – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Cabang Palu terus berkomitmen menyalurkan pembiayaan di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Hal ini disampaikan langsung oleh Branch Manager BNI Syariah Cabang Palu, Sugeng Supriyanto saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat, 27 September 2019.

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam menunjang program perekonomian syariah adalah persepsi masyarakat yang menilai bahwa perbankan syariah memiliki produk yang terbatas. Namun sebenarnya, program perbankan syariah pada umumnya sama Bank konvensional.

“Semua transaksi yang ada di konvensional, Bank Syariah juga menyediakannya, yang membedakan hanya dari segi perhitungan bunga. Bank Syariah menggunakan sistem bagi hasil atau marjin sesuai dengan kesepakatan bersama yang sifatnya transparan,” ujarnya.

Selain itu, BNI Syariah Cabang Palu memberikan dana pembiayaan bagi UMKM mulai dari Rp50 juta sampai dengan Rp5 miliar.

Ia mengungkapkan, potensi Sulawesi Tengah sangat menjanjikan, terutama pada sektor pangan, peternakan, pertanian, perikanan dan perkebunan.

“Ini salah satu dukungan dalam rangka membantu UMKM pascabencana. Potensi daerah ini sangat luar biasa, apalagi wilayah ini berdekatan dengan ibu kota negara Indonesia jika pindah ke Kalimantan Timur. Ini menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM di Sulawesi Tengah untuk dimanfaatkan,” jelasnya. 

Ia mengatakan, minimal 100% pembiayaan harus menyentuh kepada UMKM. BNI Syariah pun telah menyediakan banyak program sebagai langkah membantu kebutuhan pelaku usaha.

“Kalau di kami, ada namanya Wirausaha iB Hasanah (WUS) atau fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku,” ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait hal tersebut. Apalagi Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.

“Karena tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat. Walaupun secara pribadi itu jadi terasa miris, karena kita di Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar, namun perkembangan ekonomi syariah berskala nasional hanya sekitar 5,94 % pada 2019 ini,” tuturnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas