
- Lobi-lobi Komisi DPRD Sulteng
Palu, Metrosulawesi.id – Pasca pelantikan 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2019-2024, lobi-lobi pimpinan komisi mulai mewarnai langkah awal anggota dewan. Dari empat komisi di DPRD Sulteng, komisi II menjadi primadona sejumlah partai.
Komisi dua yang membidangi keuangan, menjadi incaran tiga partai politik yakni Golkar, Nasdem dan Gerindra. Sementara PDIP diprediksi masih nyaman untuk memimpin komisi I. tiga partai itu merupakan partai dengan perolehan tiga besar di DPRD Sulteng.
Jumat 26 September 2019 hari ini akan menyampaikan komposisi unsur pimpinan fraksi-fraksi sebelum pendistribusian anggota fraksi ke Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Dari amatan Metrosulawesi, komposisi fraksi partai Golkar menjadi yang terbesar dimana terdapat sembilan kursi didalamnya setelah partai Perindo menyatakan bergabung dengan Golkar
Dari sebelas partai politik yang mempunyai kursi di DPRD, empat partai akan membentuk fraksi gabungan karena tidak memiliki cukup kursi untuk membentuk satu fraksi. Golkar yang memiliki 7 kursi semakin kuat dengan ketambangan dua kursi dari perindo. Sedangkan Nasdem yang menjadi pemenang Pemilu dengan 7 kursi, hanya diisi delapan kursi setelah PPP yang meraih satu kursi menyatakan bergabung dengan Nasdem.
Berdasarkan itu maka komposisi fraksi DPRD Sulteng yakni fraksi Golkar 9 kursi, fraksi Nasdem 8 kursi, fraksi Gerindra 6 kursi, Fraksi PDIP 6 kursi, fraksi Demokrat 4 kursi, fraksi PKB 4 kursi, fraksi PKS 4 kursi, dan gabungan fraksi PAN-Hanura 4 kursi.
Meskipun komposisi fraksi baru diumumkan hari ini, tetapi lobi pimpinan komisi sudah bergeliat. Alimuddin Paada dan Yus Mangun menjadi nama yang paling santer disebut bakal bertarung memperebutkan ketua komisi II. Sedangkan Nasdem belum memunculkan nama sebagai jagoan calon ketua komisi II.
Alimuddin Paada dari Gerindra juga terlihat terus membangun komunikasi dengan sejumlah partai. Terdapat empat partai cukup intens dengan Gerindra untuk komisi II yakni Demokrat, PKB dan PAN. Mengacu komposisi fraksi masing-masing, maka Alimuddin Paada sudah mempunyai kekuatan kurang lebih lima kursi. Sedangkan jumhlah anggota komisi II kurang lebih 10-11 anggota.
Meskipun pembicaraan cukup intens, namun belum ada garansi bagi Gerindra memenangkan komposisi komisi II. Pasalnya Nasdem terus membangun kemistri dengan PDIP. Dua partai itu sudah memiliki kekuatan 4 kursi di komisi II, bila pendistribusian fraksi berlaku proporsional ke komisi.
Sementara Golkar yang selama ini mendomonasi setiap pimpinan komisi II, juga memiliki kans memenangkan posisi ketua Komisi II. Meskipun Yus Mangun saat ini menjadi wakil ketua sementara DPRD Sulteng, namun nama Yus Mangun paling santer disebut yang bakal merebut komisi II.
sementara itu politiku PKB, Aminulla, BK menilai jabatan ketua komisi tidak memiliki dampak signifikan kepada anggota dewan, khususnya dari sisi pendapatan. Bahkan menjadi ketua komisi lebih banyak “jaga kandang” untuk kepentingan anggota komisi.
“Berdasarkan pengalaman saya, menjadi pimpinan komisi di DPRD Sulteng sebenarnya tidak berdampak langsung dengan pendapatan sebagai anggota dewan. Justru menjadi pimpinan komisi lebih banyak waktunya terbuang untuk kepentingan anggota komisi,” ujarnya.
Melihat kekuatan partai untuk posisi komisi II hampir merata, menjadikan kekuatan lobi politik partai masing-masing adalah penentunya.
Reporter: Elwin Kandabu