Rachman Ansyari. (Foto: Dok Pribadi)

Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng telah mengusulkan situs Megalitikum di Kabupaten Poso untuk dijadikan warisan dunia. Pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulteng masih akan melengkapi sejumlah dokumen dalam rangka usulan penetapan Megalitikum Poso sebagai warisan dunia. 

”Kami telah mempresentasikan tentang megalit Poso di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kami diminta melengkapi dokumen sebagai syarat usulan penetapan warisan dunia,” kata Kabid Kebudayaan, Dinas Dikbud Sulteng, Rachman Ansyari, pekan lalu. 

Rachman mengatakan, dokumen yang akan dilengkapi menyangkut data tentang megalit yang harus lebih rinci. Sebab megalit tersebut memiliki keunikan dari sisi wilayah, sebaran, maupun jenisnya.

Mengutip tulisan berjudul ‘’Potensi Peninggalan Arkeologi Sulawesi Tengah untuk Pengembangan Informasi di Museum’’ karya Iksam dari UPT Taman Budaya dan Museum Sulteng, situs-situs megalitik di Sulawesi Tengah terkonsentrasi di kawasan Taman Nasional Lore Lindu yang meliputi Lembah Napu, Lembah Besoa, Lembah Bada, Danau Lindu, Kulawi, dan Gimpu. Mencakup dua kabupaten yaitu Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi.

Tulisan yang dimuat dalam Prajnaparamita: Jurnal Museum Nasional menyebutkan penelitian peninggalan arkeologi prasejarah di Sulawesi Tengah telah dilakukan para peneliti Eropa sejak akhir abad 19, yang dimulai oleh Adriani dan A.C. Kruyt dalam tulisannya “Van Poso naar Parigi een Lindoe” pada tahun 1898. Kemudian pada tahun 1938 Kruyt menerbitkan tulisannya “De West Toradjas in Midden Celebes”. Dalam tulisannya Kruyt menyebutkan beberapa tinggalan arkelogis di Kulawi seperti kalamba di Gimpu, batu dulang di Mapahi, dan peti kubur kayu di Danau Lindu. Walter Kaudern, seorang peneliti berkebangsaan Swedia pada tahun 1938 menebitkan tulisannya “Megalithic Finds in Central Celebes” dan sebuah tulisan tentang etnografi “Structure and Settlements in Central Celebes”.

Iksam menyebutkan, salah satu peninggalan arkeologi di Sulawesi Tengah yang telah menjadi ikon warisan kebudayaan Indonesia adalah Patung Palindo yang terdapat di Lembah Bada. Pada Tahun 1980 Patung Palindo terpilih sebagai salah satu ikon kebudayaan megalitik yang mewakili Indonesia dalam Pameran Internasional Filateli di London, Inggris.

Reporter: Syahril Hantono
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas