
- Jemaah Haji Diharapkan Jadi Panutan
Palu, Metrosulawesi.id – Rombongan haji pertama asal Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 7 Embarkasi Balikpapan (BPN) telah tiba di Palu, Minggu, 8 September 2019, dengan jumlah sebanyak 449 orang. Kedatangan para jemaah haji itu, disambut langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah, H. Rusman Langke, berserta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sulteng di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, dan dilanjutkan dengan acara seremonial penerimaan jemaah haji di Asrama Haji Transit Palu.
Jemaah haji bersama petugas kloter 7 BPN diberangkatkan dari Bandara Balikpapan menuju bandara Palu dibagi menjadi tiga trip. Trip pertama diberangkatkan 150 orang, trip kedua 150 orang dan trip ketiga 149 orang.
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke, mengungkapkan, PPIH Sulteng telah melakukan upaya maksimal guna memberikan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan kepada seluruh jemaah, agar mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
“Kami berharap para jemaah yang telah diberangkatkan dapat kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur dan mabruroh. Umumnya kondisi jemaah haji kloter 7 BPN dalam keadaan sehat walafiat,” kata Rusman.
Kata Rusman, sebelumnya jumlah jemaah haji Sulteng tahun ini yang diberangkatkan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sebanyak 2.233, terdiri dari 2.208 jemaah dan 25 petugas. Namun ada tujuh orang tidak dapat kembali ke tanah air karena wafat di Arab Saudi, sehingga jemaah yang akan diproses kepulangannya melalui Debarkasi Haji Balikpapan, sebanyak 2.226 orang yang terdiri dari 2.201 jemaah ditambah dengan 25 petuga kloter.
Selanjut kata Rusman, tujuh orang yang wafat itu yakni tiga orang dari Kabupaten Banggai Laut, dua orang dari Kota Palu, satu orang dari Tojo Unauna, satu orang dari Donggala.
“Untuk proses pemulangan jemaah haji dari Balikpapan ke Palu dimulai 8 hingga 12 September 2019. Namun pemulangan jemaah haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Kata Rusman bahwa di tahun sebelumnya sisa jemaah yang tidak terangkut oleh pesawat carter, terpaksa harus diangkut dengan penerbangan reguler yang waktunya terpisah jauh hari dengan jemaah lain di Palu. Namun tahun ini jemaah haji Sulteng diberangkatkan menggunakan pesawat full carter dari Balikpapan ke Palu.
“Olehnya itu dalam tiga trip penerbangan semua jemaah dan barang-barang bawaan jemaah, dapat pulang ke Palu dalam selisih waktu yang tidak terlalu jauh, dan tidak terpisah sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng, H. Rusli Dg. Palabbi mengapresiasi atas kinerja yang telah ditunjukkan oleh (PPIH) Provinsi Sulteng yang telah memberikan peningkatan kualitas pelayanan haji dari tahun ke tahun. Kualitas itu diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun berikutnya.
“Tentunya banyak hal dan peristiwa spritual yang dialami para jemaah selama menunaikan ibadah haji, baik menyenangkan muapun kurang menyenangkan. Namun perjalanan panjang dan sangat melelahkan, serta adanya tetesan air mata dalam kesungguhan ibadah, semuanya itu menjadi sebuah pengalaman berharga yang mungkin hanya sekali dialami selama hidup,” katanya.
Rusli berharap, para jemaah haji yang baru tiba di Palu, dapat menjadi panutan dan suri tauladan dalam tutur kata serta perbuatan, baik di lingkungan keluarga, tetangga, bahkan di lingkungan masyarakat luas.
“Perolehan kemabruran haji itu akan terlihat dari tingkah laku dan perubahan sikap, semoga hal ini dapat diraih oleh para jemaah haji Sulteng,” katanya.
Reporter: Moh Fadel, Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj