Wakil Bupati Parigi Moutong (Parimo), Badrun Nggai. (Foto: Metrosulawes/ Zulfikar)

Parimo, Metrosulawesi.id – Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Badrun Nggai menyesalkan adanya beberapa kepala desa  di Parimo yang sudah masuk ke Rutan Olaya karena diduga menyalahgunakan Anggaran Dana Desa.

Padahal, pihaknya sudah berkali-kali  mengingatkan agar mengelola dana desa harus berhati-hati.

“Saya sudah sering mengingatkan kepala desa yang ada di Parimo ini, agar dalam mengelola anggaran di desa itu harus lebih berhati-hati, ini kami ingatkan sejak awal adanya Dana Desa ini tahun 2015, karena jika tidak berhati-hati maka Rutan Olaya menanti,” ungkap Badrun, Wakil Bupati Parimo pada sejumlah wartawan, Rabu 28 Agustus 2019.

Dia mengatakan, pihaknya tidak bosan bosan mengingatkan, agar dalam mengelola dana desa itu harus hati-hati.

“Karena jika kepala desa mengelola dana desa tidak bagus, maka tunggu saja tanggal mainnya, kalian akan segera masuk ke Rutan Olaya, seperti yang sudah terjadi pada beberapa Kades yakni Kades Kasimbar bersama Sekdesnya, dan Kades Ambesia Selatan, serta Kades Jononunu yang saat ini masih dalam pencarian karena tersangka masih melarikan diri setelah dijemput di rumah orang tuanya,” terang Badrun.

“Selaku pemerintah daerah, kami sangat berhati-hati dalam mengelola anggaran daerah ini, tetapi kepala desa yang ada di Parimo ini karena tidak berhati-hati menggunakan dana desa, maka mereka sudah mendapatkan akibatnya seperti yang sudah terjadi pada Kades beserta sekdes Kasimbar dan Ambesia Selatan yang saat ini sudah masuk ke Rutan Olaya,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya bersama Inspektorat akan terus mengawasi anggaran di desa, agar kepala desa lebih berhati-hati lagi dalam mengelola Dana Desa itu. 

“Kita sebagai pemerintah daerah bersama Inspektorat akan mengawasi dana desa ini Sampai kedalam dalamnya, karena saat ini banyak kepala desa tidak sejalan dengan masyarakat alias jalan sendiri, sehingga kamis akan mengawasi dana desa itu sampai kedalam dalamnya agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam mengelola anggaran desa,” pungkasnya.

Reporter: Zoel Fahry
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas