Arzak Saini. (Foto: Ist)

Mekkah, Metrosulawesi.id – Banjir yang terjadi di Mekkah viral di media sosial. Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Arzak Saini mengatakan, kondisi yang sesungguhnya justru jauh berbeda dengan yang terjadi di lapangan.

“Pada saat hujan lebat memang kelihatan seperti banjir besar. Padahal hanya karena sumbatan drainase oleh sampah. Inilah yang diviralkan seolah-olah banjir besar dekat terowongan. Sementara itu listrik, eskalator dipadamkan hanya sementara untuk menjaga hal-hal yang membahayakan akibat sengatan listrik ketika ada genangan air,” ujarnya.

Kata dia, akses menuju jamarat tidak pernah ditutup, hanya karena saat itu memang betul-betul padat, maka sebagian jamaah dialihkan jalurnya ke tempat yang tidak padat, dengan route yang memang agak sedikit jauh kalau lewat terowongan Muhaesem.

“Tenda-tenda jamaah haji reguler di Mina sangat jauh berbeda dengan tenda jemaah haji khusus dengan space yang luas, sehingga kalangan yang tidak biasa dengan kondisi tersebut agak risih di dalam tenda dan mengambil cara sendiri menggelar tikar di luar tenda,” katanya.

Sementara itu Ketua Kloter 10 Haris Lawisi mengatakan bahwa seluruh Jamaah Haji asal Sulawesi Tengah telah melaksanakan Wukuf di Arafah. Kemudian Mabit di Muzdalifah sampai lewat tengah malam dan selanjutnya menuju Mina untuk melaksanakan Pelontaran Jumrah Aqabah.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas