PEMBAGIAN KURBAN- Warga saling berdesakan saat menukarkan kupon daging kurban di halaman Masjid Agung Darussalam. (Foto: Fikri Alihana/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id –  Pengurus Masjid Agung Darussalam membagikan sebanyak 500 paket daging kurban pada Idul Adha tahun ini, Senin, 12 Agusutus 2019.

Ketua Panitia Kurban, Kasmudin Kasim mengatakan, 5 ekor sapi dan 15 kambing yang di kurban tahun ini. Sedangkan, tahun sebelumnya sekitar 7 sapi dan 50 kambing.

“Dipotong di sini 4 ekor dan 1 ekor sapi disembelih di kantor Kanwil Agama. Tahun ini kurang karena mungkin sebagian orang masih dalam kondisi ekonomi susah pascabencana,” uajrnya

Lanjut dia, pembagian daging kurban dilaksanakan setelah salat zuhur pukul 13.00 wita. Sementara, satu warga yang membawa kupon mendapatkan sekitar 1 kg daging kurban.

“Tahun ini sangat minim untuk hewan kurban, beda dengan tahun kemarin cukup banyak. Kita juga melihat situasi daging ,jangan kita bagikan kupon lebih, takutnya dagingnya kurang,” katanya

Sementara itu, Kasmudin mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan pembagian paket kurban bagi warga yang mendiami shelter pengungsian di sekitaran Masjid Agung Darussalam. Namun, setelah dilakukan pengecekan di tenda pengungsian hanya terdapat 116 penghuni.

“Daging kurban tidak cukup jika kita ihat sekarang, warga di tenda tersebut sebagian kosong. Kami berharap agar warga bisa dapat, khususnya yang diberikan kupon dan harus disesuaikan dengan jumlah hewan kurban,” ucap dia

Amelia, salah satu pengungsi di seputaran Masjid Agung Darussalam mengatakan dirinya mendapatkan kupon sejak tiga hari lalu. Ia juga mengungkapkan sebagian pengungsi tidak diberikan paket karena ada faktor keterbatasan hewan kurban.

“Alasan panitia tidak boleh dititip kupon kurban, sedangkan penghuni yang lain sebagian pada waktu itu mandi dan salat. Apalagi, yang dapat kupon warga yang tidak tinggal ditenda, sebagian pengungsi siang malam di sini tidak dapat,” ungkapnya

Sedangkan, kata dia, jumlah warga yang mendiami shelter pengungsian sebanyak 135 kepala keluarga (KK).

“Warga di sini bukan hanya dari Kelurahan Lere, warga lain ada dari Kelurahan Baru, Balaroa dan Kamonji,” jelasnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas