Sukarti. (Foto: Metrosulawesi/ Michael Simanjuntak)
  • DP3A Tetap Siagakan Tim di Pengungsian

Palu, Metrosulawesi.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulteng mencatat sedikitnya ada 56 kasus aduan kekerasan terhadap perempuan dan anak pascabencana di daerah ini.

“Sebenarnya yang belum dilaporkan ada lagi, tapi yang sudah pasti ada 56 kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak pascabencana,” ungkap Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DP3A Sulteng Sukarti, Jumat, 9 Agustus 2019.

Dia mengungkapkan kasus-kasus yang dialami perempuan dan anak menyangkut KDRT, pelecehan dan perkawinan anak. Kasus-kasus tersebut dialami perempuan dan anak yang berada di Huntara dan tenda-tenda pengungsian wilayah Pasigala. Olehnya sampai saat ini tim DP3A yang tergabung dalam tenda ramah anak masih disiagakan di lokasi pengungsian seperti Huntara.

“Kami tetap pantau mereka, tapi bukan hanya yang di pengungsian, semua masyarakat perempuan dan anak sesuai kewenangan kami,” ujar Sukarti.

Terhadap aduan-aduan tersebut, tim DP3A Sulteng membantu penyelesaiannya sesuai kasus yang diadukan. Untuk kasus yang tergolong ringan seperti perbuatan tidak menyenangkan, DP3A memediasi antara kedua belah pihak.

“Kasus ringan yang diadukan itu seorang perempuan tengah mandi tapi diintip dan direkam menggunakan handphone. Penyelesaiannya kami lakukan mediasi secara kekeluargaan,” terang Sukarti.

Tim DP3A Sulteng kata dia masih terus melakukan pendampingan melalui tenda ramah perempuan dan anak. Tenda ramah perempuan dan anak berada di wilayah Pasigala yang terdampak bencana 28 September lalu.
DP3A Sulteng mengharapkan semua pihak bisa berperan menjaga dan melindungi perempuan dan anak.

Harapan tersebut secara khusus disampaikan kepada pihak keluarga terdekat dan dinas terkait. Itu karena perlindungan terhadap perempuan dan anak harus diwujudkan melalui peran semua pihak.

“Tentu dimulai dari keluarga terdekat, jangan justru menjadi pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tandas Sukarti.

Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas