Palu, Metrosulawesi.id – Menjelang lebaran Idul Adha secara umum harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat relatif masih stabil. Meski demikian ada beberapa jenis bahan pokok tertentu yang cenderung mulai mengalami kenaikan harga. Salah satunya adalah cabai rawit.
Berdasarkan hasil pemantauan di tingkat pengecer di pasar-pasar tradisional, beras dijual dengan harga berkisar antara Rp.10 ribu hingga Rp.11 ribu per kilogram, tergantung jenisnya. Gula pasir dijual dengan harga rata-rata Rp12 ribu per kilogram. Di kios-kios, ada pedagang yang mengecer dengan harga hingga di atas Rp13 ribu per kilogram.
“Untuk beras itu harganya masih cukup stabil. Yang termurah itu harganya Rp.9 ribu per kilogram,” jelas Desinanto lebang SE, Kasi Retribusi dan Pengelolaan pasar Disperindag Kota Palu, Kamis 8 Agustus 2019.
Untuk tepung terigu harganya juga relatif masih stabil. Di tingkat pengecer harganya pada Kamis 8 Agustus 2019 rata-rata dijual dengan harga Rp.10 ribu per kilogram. Sementara, minyak goreng Bimoli dijual dengan harga rata-rata Rp.15 ribu per liter.
Untuk daging dan telur ayam harganya juga masih relatif stabil. Rp.120 ribu per kilogram untuk daging sapi dan Rp.55 ribu per kilogram untuk daging ayam ras. Sementara, telur ayam ras dan ayam kampung rata-rata Rp.1500 dan Rp.2500 per butir.
Desinanto memperkirakan, harga daging sapi dua hari hingga sehari menjelang Idul Adha tetap sama dengan sebelumnya.
“Sebab, permintaan tidak terlalu tinggi seperti pada moment Idul Fitri. Dan lagi daging qurban kan banyak,” sebutnya.
Untuk cabai rawit, harganya pada pertengahan Juli 2019 berada di angka Rp.40 ribuan per kilogram. Bulan Agustus ini harganya melonjak hingga di atas angka Rp.60 ribu per kilogram, baik cabai rawit merah maupun cabai rawit hijau. Sementara, harga cabai merah besar dan cabai keriting rata-rata Rp27 ribu dan Rp.30 ribu per kilogram.
Reporter: Arwansyah
Editor: Pataruddin
