- Maryo P Eisenring, Dosen Fakultas Teknik Untad Berpulang
Palu, Metrosulawesi.id – Kabar duka datang dari Maryo P Eisenring. Seorang dosen senior sekaligus Ketua Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako (Untad) Palu. Beliau dikabarkan meninggal dunia pada Senin 5 Agustus 2019, pukul 04.00 pagi Wita, di rumahnya. Ia meninggal dunia karena sakit.
Kabar meninggalnya Maryo P Eisenring sempat viral di salah satu grup sosial media Facebook. Salah satu nama akun Facebook, Rachmat Syahrullah Atho sempat mengunggah foto laki-laki kelahiran 19 Juli 1956 itu di salah satu grup Facebook dilengkapi keterangan terkait berpulangnya Maryo.
Hanya berselang beberapa jam unggahan tersebut dibanjiri ribuan suka (like) dan komentar. Serta ratusan kali unggahan tersebut dibagikan.
Berbicara soal sosok Maryo. Jika anda pernah melihat sosok laki-laki bergaya nyentrik sedang joging di seputaran Jalan Moh Yamin saat pagi atau sore hari, itulah beliau. Pria berambut ala penyanyi rocker Ahmad Albar ini familiar bagi sejumlah masyarakat Kota palu, karena hampir tidak pernah absen joging dengan gayanya yang nyentrik itu.
Sepeninggalannya, banyak kesan yang disampaikan orang-orang yang mengenalnya. Selain banyak mendapatkan komentar positif di sosial media, Almarhum Maryo juga meninggalkan kesan tersendiri bagi orang-orang yang kerap berinteraksi langsung dengannya.
“Beliau adalah sosok yang sangat inspiratif, dan selama ini kami menimba ilmu di Fakuktas Teknik tidak pernah marah dan selalu mempunyai jiwa pendidik, dalam hal kaitan dengan kalau ada kesalahan yang dilakukan selama kami jadi mahasiswa,” ujar Ketua Inkindo Sulawesi Tengah Gufran Ahmad yang pernah merasakan bagaimana menjadi mahasiswa ketika berhadapan dengan sosok Maryo P Eisenring, Senin 5 Agustus 2019.
Menurut Gufran, Sosok Maryo adalah pribadi yang baik. Selain itu, Maryo juga dikenal memliki jiwa seni yang tinggi.
“Buktinya setiap acara baik di kampus maupun di luar selalu di daulat untuk sumbang lagu, dan memang suaranya bagus, jadi beliau juga punya jiwa sosial untuk menghibur orang dengan kemampuannya. Terakhir saya dengar suaranya beliau waktu acara pelantikan pengurus IKA Teknik Tadulako di Anjungan Nusantara, dan saat itu tidak ada orang yang tidak goyang, karna suara khas rockernya bliau sangat enak di dengar,” kenang Gufran.
“Kami sangat kehilangan beliau, guru, dosen sekaligus orang tua yang memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan,” jelasnya.
Selain sebagai civitas di Untad, Maryo juga diketahui memiliki perusahaan konsultan dan sampai saat ini masih aktif bergabung di Inkindo.
“Keluarga besar di Inkindo juga sangat merasa kehilangan sebagai senior di Inkindo,” kata dia.
Maryo P Eisenring sendiri meninggalkan seorang istri serta tiga orang anak.
Reporter: Tahmil Burhanuddin
Editor: Udin Salim
Teringat pertama kali asistensi Gambar Matakuliah menggambar rekayasa,. Yg pertama d koreksi arah Wc, d suruh putar k arah Utara selatan😂, krna kbetulan gak sadar waktu itu saya gambarnya WC arah timur barat.