Aktivitas jual-beli di pasar hewan kurban Jalan Pipa Air Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Ulujadi Kota Palu. (Foto: Fikri Alihana/ Metrosulawesi)

Palu, Metrosulawesi.id – Pasar hewan kurban di Kota Palu menjelang hari raya Idul adha 1440 Hijriyah, mulai terlihat ramai melakukan transaksi jual-beli ternak kurban.

Seperti yang terlihat di Jalan Pipa Air Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Ulujadi Kota Palu, Senin (5/8/2019). Sejumlah pedagang mengaku pembeli bukan hanya datang dari Palu, tetapi juga daerah tetangga yakni Kabupaten Donggala dan Sigi.

Suliadi, salah satu pedagang mengatakan dibandingkan dengan tahun kemarin menjelang hari raya Idul adha, para pembeli berdatangan untuk membeli sapi dan kambing kurban cenderung meningkat.

“Tahun ini Alhamdulillah ada peningkatan dari penjualan sapi kurban dari tahun sebelumnya, mungkin karena pascabencana jadi orang ramai untuk berkurban,” ujarnya.

Menurutnya, harga sapi bervariasi antara Rp10 juta sampai Rp30 juta/ekor sesuai dengan beratnya. Sebelumnya, harga sapi di hari biasanya berkisar Rp9 juta sampai dengan Rp25 Juta. Namun, menjelang lebaran harga mulai dinaikkan.

“Sudah ratusan sapi kurban yang terjual dalam sebulan mendekati hari raya, kalau untuk pendapatan cukup lumayanlah saat ini,” terangnya.

Lain halnya dengan Pepen, salah seorang pedagang hewan kurban. Ia mengungkapkan pascabencana pembelian hewan kurban oleh masyarakat di tahun ini sedikit menurun.

“Dibandingkan tahun sebelumnya, biasa sepuluh hari mau lebaran pesanan Hewan Kurban sudah banyak, tapi tahun ini sedikit berkurang,” ungkapnya.

Sementara, harga kambing yang dijualnya berkisar Rp1 juta sampai Rp3 juta/ekor, itu juga sesuai dengan beratnya.

“Tahun lalu bisa sampai ratusan ekor yang terjual, kemungkinan pembeli akan ramai pada H-3 sebelum lebaran,” katanya.

Ditanya soal omset pendapatan, ia enggan menyebutkan terkait hal tersebut. Menurutnya, hasil dari penjualan cukup untuk membiayai kehidupan keluarga dan membiayai anak sekolah.

“Tidak perlu untuk dibilang berapa dari hasil penjualan yang penting cukup dipakai keluarga,” jelasnya.

Data Dinas Peternakan Sulawesi Tengah menyebutkan populasi ternak sapi potong di provinsi itu pada 2019 bisa mencapai angka 600.000 ekor.

Pada 2021 Gubernur Sulawesi Tengah mentargetkan populasi ternak sapi potong di daerah ini bisa mencapai satu juta ekor.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin

Ayo tulis komentar cerdas