FOTO BERSAMA - Kakanwil Kemenag Sulteng Rusman Langke saat foto bersama dengan Farhad Aulan dan Kepala MAN 1 Palu, Zaenab di ruang kerja Kakanwil Kemenag Sulteng, Kamis, 2 Agustus 2019. (Foto: Humas Kanwil Kemenag Sulteng)
  • MAN 1 Palu

Palu, Metrosulawesi.id – Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Palu, Farhad Aulan sukses membawa Masker Kelor dan mewakili Provinsi Sulawesi Tengah pada ajang Apresiasi dan Kompetisi Ide Bisnis Kreatif Anak Muda Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) yang digelar 22-26 Juli 2019 di Kantor Pusat AHM di Jakarta dan Bogor. 

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Rusman Langke turut bangga atas prestasi yang diraih tersebut. Dirinya meminta Kepala-Kepala Madrasah di Sulteng agar dapat memberikan bimbingan dan motivasi pada siswa agar lebih berprestasi.

“Karya tulis ilmiah daun kelor bisa dimanfaatkan sebagai masker membawa nama baik madrasah, tidak kalah dengan sekolah lainnya. Olehnya itu saya berharap Kepala Madrasah agar selalu memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas madrasahnya, agar madrasah tidak kalah penting dengan sekolah umum lainnya. Penelitian ini bagus dan bisa dikembangkan ke depannya,” ujar Rusman di ruang kerjanya belum lama ini.

Sementara itu Kepala MAN 1 Palu, Zaenab mengatakan, prestasi yang diraih oleh siswanya itu turut membawa harum nama Provinsi Sulawesi Tengah.

“Karena MAN 1 Kota Palu dapat berkompetisi hingga di tingkat nasional bersama peserta dari 25 provinsi lainnya, setelah berkompetisi dengan siswa SMA se- Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Guru Pembimbing Farhad Aulan, Kasmawati mengatakan, awalnya dirinya mengetahui ada lomba bertemakan kreativitas untuk menghasilkan wirausahawan, dirinya pun tergerak untuk melibatkan salah satu siswanya. Farhad pun dipilih karena pernah meraih juara pada lomba sebelumnya.

“Saya tawarkan kepada Farhad, Alhamdulillah ada respon baik, sehingga saya memberikan arahan agar pemanfaatan daun kelor yang banyak ditemui di Kota Palu di lombakan pada ajang tersebut,” ujarnya.

Farhad yang bercita-cita sebagai peneliti dan dokter ini ingin mengembangkan ide tersebut yakni dengan memanfaatkan limbah beras. Karya Ilmiah yang disampaikannya pada lomba tersebut membahas tentang pemanfaatan limbah air beras untuk dijadikan peluang usaha.

“Limbah beras dicampurkan dengan daun kelor untuk mengatasi masalah wajah, setelah melakukan penelitian dan berkali-kali eksperiman, awalnya gagal, setelah memutuskan menjadikannya masker kelor, akhirnya berhasil,” jelasnya.

Dalam proses seleksi yang telah dilalui, Farhad optimis dapat berpeluang lolos seleksi, karena yakin produknya dapat bersaing di pasar bebas. Produk berbahan kelor ini mungkin sudah ada yang membuat, namun komposisinya berbeda, dan Farhad menggunakan limbah beras.

Untuk Kategori umum pada lomba tersebut, Farhad mendapatkan medali emas dan beasiswa Rp2 juta. Sedangkan untuk kategori proposal bisnis, Farhad pun berhasil terpilih mendapatkan Uang Rp1 juta. Menurut Kepala MAN 1 Palu setelah mendapat medali emas dalam karya ilmiahnya, sekarang pihak sekolah masih proses untuk mendapatkan hak paten masker kelor.

“Sementara diurus juga di Balai POM sebagai masker yang diakui hak patennya pada tahun ini,” katanya.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas