Nurlina. (Foto: Zoel Fahry/ Metrosulawesi)

Parimo, Metrosulawesi.id – Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Nurlina mengungkapkan, bahwa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan alternatif utama bagi anak-anak putus sekolah.

“PKBM merupakan solusi bagi anak-anak yang putus sekolah, karena PKBM mengurusi paket A, paket B dan paket C,” ungkap Nurlina kepada Metrosulawesi di ruang kerjanya, Senin 29 Juli 2019.

Dia mengatakan, bahwa dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) 2019 yang dikucurkan oleh Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan kepada Pemerintah Kabupaten Parimo sebesar Rp 3 miliar.  Tetapi, kata dia biasanya yang menjadi kendala adalah setelah anak anak didik PKBM diberikan dana BOP, namun tiba saatnya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak datang sehingga mempengaruhi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). 

“Terkadang juga anak-anak kita yang telah menerima dana BOP, saat mau ujian UNBK tidak datang sehingga ini bisa mempengaruhi Dapodik, karena untuk mendapatkan bantun BOP harus terkoneksi dengan Dapodik,” terangnya.

Nurlina menambahkan, jika ada warga yang ingin mendirikan PKBM di desanya karena belum ada PKBM,  alangkah baiknya bekerja sama dengan Pemerintah Desa. 

“Karena di desa ada ADD, bisa diajak kolaborasi untuk mendirikan dan mengelola PKBM. Tetapi, ketika selama dua tahun di Dapodik tidak ada lagi murid, maka bantuan dihentikan,” pungkasnya.

Reporter: Zoel Fahry
Editor: Syamsu Rizal

Ayo tulis komentar cerdas