
Palu, Metrosulawesi.id – Masih ada saja jemaah calon haji (JCH) yang tidak mematuhi larangan. Petugas Embarkasi Balikpapan menemukan sebanyak 10 slop atau pak rokok dari tas JCH asal Kota Palu. Barang bawaan yang berlebihan itu terpaksa disita.
Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah H Arifin membenarkan hal itu.
“Rokok yang ditemukan kurang lebih 10 slop dari berbagai merek rokok,” kata Arifin melalui ponselnya, Kamis, 25 Juli 2019.
Kata Arifin, jumlah rokok yang boleh dibawa hanya 200 batang, lebih dari itu tidak boleh karena itu sudah ketentuan aturan yang berlaku.
“Kejadian serupa diharapkan tidak boleh terulang lagi, maka dari itu kami mengimbau kepada petugas dari daerah agar mengingatkan kepada para JCH, untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang dalam penerbangan Internasional atau membawa barang yang dikonsumsi harian dalam jumlah yang berlebihan,” ungkap Arifin.
Sebelumnya Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah H Rusman Langke mengimbau kepada JCH Sulteng agar menjaga kesehatan, kemudian jaga kekompakan, selain itu menjaga kekeluargaan dan kebersamaan.
“Ketika kita berangkat itu adalah satu kloter (satu kelompok) dan membawa nama baik Sulteng dan Indonesia pada umumnya, baik di Mekkah dan di Madina,” ujar Rusman di Asrama Haji Transit Palu.
Rusman mengatakan, tahun ini ada empat JCH meninggal dunia dan lima orang tunda sehingga sekitar sembilan yang tidak berangkat, lima orang yang ditunda keberangkatannya karena ada jamaah yang dimutasi ke daerah lain dan karena sakit serta alasan lainya.
“Jadi dari 2.250 JCH ada sembilan berangkat tunda karena meninggal dunia, sakit dan lainya, sehingga jumlah riil JCH dan petugas kloter yang akan berangkat tahun ini adalah 2.246 orang, terdiri dari 2.221 jamaah dan 25 petugas kloter,” kata Rusman.
Kata Rusman, pada kloter akhir Embarkasi Balikpapan (BPN 11) terdapat 18 orang JCH asal Kalimantan Timur yang bergabung dengan Jamaah Sulteng, dikarenakan adanya seat kosong pada kloter tersebut.
Dari data yang ada JCH yang tunda keberangkatan sebanyam sembilan orang, karena alasan sakit lima orang diantaranya JCH dari Donggala, Morowali Utara, Palu, Sigi dan Touna. Sementara empat yang tunda karena meninggal berasal dari dua dari Donggala dan dua dari Palu.
Sementara itu Rusman mengatakan, untuk hari ini (kemarin-red) JCH kloter 7 dijadwalkan masuk Asrama Haji Transit Palu pada pukul 10.00 Wita, kloter 7 terdiri dari JCH Kota Palu sebanyak 320 jamaah, Bangkep 27 jamaah, Morut 70, Balut 33 JCH.
“Jika sudah masuk di asrama haji para JCH akan diperiksa kesehatannya lagi, apakah jamaah tersebut layak terbang atau tidak, jika kesehatanya tergangu maka akan ditunda dulu sementara pemberangkatanya, sementara itu tanggal 25 Juli JCH akan diberangkatkan ke Balikpapan,” kata Ruman.
Rusman mengungkapkan JCH Sulteng yang tergabung di Embarkasi Balikpapan akan menempati zona area sektor 9 biasa dinamakan Rei Bakhsy, jarak itu dari Hotel ke Masjidil Haram sekitar 1,3 Kilo Meter (KM).
Reporter: Moh Fadel
Editor: Udin Salim