
Palu, Metrosulawesi.id – SD Negeri 15 Palu, Jumat, 19 Juli 2019 memberikan edukasi kepada seluruh peserta didiknya untuk mencintai lingkungan melalui budaya tanam pohon.
Kegiatan Jumat pagi itu diawali dengan senam lingkungan, dilanjutkan dengan penanaman puluhan pohon beragam jenis, mulai Manohara, Pucuk Merah, Palem, Asoka, Rejeki , Mangga, hingga Jeruk.
Puluhan pohon itu satu per satu dimasukkan ke dalam lubang oleh peserta didik dibawah arahan guru, dimana setiap letaknya sudah ditentukan, yakni di sekitar lingkungan sekolah.
Kepala SDN 15 Palu, Paizah, S.Pd., M.Pd mengungkapkan, puluhan pohon itu adalah hasil bantuan dan partisipasi sukarela dari orang tua peserta didik yang memiliki kepedulian pada lingkungan sekolah. Secara kebetulan, Agustus 2019, sekolah penerima Adiwiyata Mandiri ini akan menghadapi visitasi dari Tim Adiwiyata Internasional.
“Menghadapi visitasi itu, memprogramkan penanaman pohon di lingkungan sekolah ini sekaligus sebagai bentuk edukasi pada peserta didik. Mengingat pasca gempa 28 September 2018 silam, sejumlah penghijauan di sekolah Adiwiyata Mandiri ini rusak dan mati,” katanya.
Kata Paizah, pasca gempa, banyak pohon mati tertindis, begitu juga banyak bunga ikut mati saat dilakukan rehap sekolah. “Mungkin tertindis pasir, kayu, maupun semen, sehingga kita harus kembali dari awal melakukan penanaman, tidak boleh kondisi ini dibiarkan,”jelasnya.
“Saya berharap, sekolah ini dapat terpilih sebagai sekolah Adiwiyata Internasional, mengingat untuk tingkat Kota Palu, belum ada satupun sekolah dasar yang masuk sebagai sekolah Adiwiyata Internasional,” ujarnya.
Kata dia, perjalanan sekolahnya menuju Adiwiyata Internasional cukup panjang, mulai tingkat kota, provinsi, nasional, hingga saat ini telah menyandang sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri.
“Semoga kita bisa meraih itu (Adiwiyata Internasional), karena usaha kita lakukan bersama-sama guru, siswa, bahkan partisipasi orang tua juga telah kami libatkan, sudah cukup, tinggal menunggu hasil,” katanya.
Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj