- Pelantikan 14 Kepsek di Donggala
Donggala, Metrosulawesi.id – Sekretaris BKPSDM Isngadi angkat bicara perihal pernyataan pimpinannya Abdulah Lahinta pada rapat dengar pendapat bersama Komisi 1 belum lama ini (16/7).
Menurut Isngadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat sore (19/7) harusnya sebagai seorang pimpinan di BKPSDM Abdullah Lahinta tak sepantasnya menyalahkan dirinya sebagai penyebab atau dalang dari pemalsuan pangkat 14 kepala sekolah yang dilantik pada 4 Maret.
“BKPSDM itu bukan milik Isngadi, ingat BKPSDM adalah sebuah oragansisasi yang bekerja kolektif mengambil keputusan bersama, jangan ada persoalaan saya dituduh biangnya itu keliru,”katanya.
Dia menjelaskan proses pengusulan pelantikan kepala sekolah dilakukan melaui UPTD di setiap kecamatan dikarenakan mereka (UPTD) yang mengetahui persis siapa guru yang layak dan sekolah mana membutuhkan kepsek yang baru. Kemudian, katanya lagi, data yang diberikan oleh UPTD dikembalikan ke BKPSDM untuk dilakukan pemutahiran atau croscek.
“Saya masih ingat sekali ketika kepala BKPSDM Abdulah Lahinta meminta bantuan ke saya karena saya juga masuk tim baperjakat, jadi mustahil itu kalau pimpinan (Abdullah Lahinta) tidak mengetahui 14 nama-nama kepala sekolah yang dilantik 4 Maret kemarin. Saya tegaskan saya tidak punya urusan di pengaturan pegawai apalagi sampai memetakan pegawai yang akan dilantik,”tegasnya.
Dia juga menambahkan kekeliruan data 14 nama kepala sekolah yang dilantik bukan disengaja tetapi memang pada saat tersebut situasi darurat pasca bencana yang bisa berimbas pada human eror proses pendataan di UPTD sehingga menimbulkan persoalan seperti saat ini.
“Terus terang saya baru mengetahui persoalan ini sejak menerima surat dari KASN, dan sekali lagi tak ada niat memalsukan pangkat kepsek, bisa saja ini kesalahan pendaataan yang dilakukan UPTD, karena kami tau aturan bahwa jabatan kepsek harus berpangkat IIIc,” bebernya.
Disinggung kesiapan dirinya menghadiri undangan DPRD dalam rapat pansus Isngadi dengan bersemangat menjawab pasti akan menghadiri rapat pansus tersebut,
“Pasti ia, saya datang demi sebuah kebenaran, karena pada RDP kemarin nama saya sudah ditelanjangi sebagai dalang pemalsuan pangkat kepsek, sekali saya tekankan BKPSDM bukan milki isngadi tidak ada pekerjaan di BKPSDM berdiri sendiri atau bajalan sendiri-sendiri, BKPSDM bekerja kolektif. Dan saya tidak menginginkan saling menyakahkan dipersoalan ini,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya pada RDP Selasa (16/7), Kepala BKPSDM Donggala Abdulah Lahinta di hadapan wakil ketua II Abd Rasyid, ketua Komisi I Abu Bakar Aljufri dan anggota DPRD menegatakan persoalan pelantikan 14 kepala sekolah tanpa sepengetahuannya. Sebab kata lahinta lagi proses penyusnan dan pengusulan nama-nama kepsek yang dilantik dilakukan oleh sekretarisnya Isngadi.
“Penyusunan nama-nama kepala sekolah untuk dilantik itu bukan saya pak yang melakukannya tetapi sekretaris saya Isngadi, dia yang berurusan di KASN, makanya saya sudah pusing ini pak selalu dihearing, saya mengatakan yang sebenarnya karena saya tak lama lagi pensiun (Oktober) dan ingin memberikan terbaik buat Donggala serta tidak dibenci oleh teman-teman Anggota DPRD,” kata kepala BKPSDM Abdulah Lahinta.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Syamsu Rizal