
- Dilantik Bersama 91 Pejabat Lainnya
Palu, Metrosulawesi.id – Gubernur H Longki Djanggola melantik dan mengambil sumpah 92 pejabat dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Jumat, 19 Juli 2019. Pejabat yang dilantik terdiri atas eselon IV sebanyak 72 orang, eselon III sebanyak 18 orang pejabat dan eselon II tiga orang.
Pejabat eselon II yang dilantik yaitu Richard Arnaldo Djanggola sebagai Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan. Richard Arnaldo Djanggola, tidak lain adalah anak pertama dari Gubernur Longki.
Pejabat lainnya yang dilantik adalah Moh Arif Latjuba sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Disperindag. Terakhir Hasanudin Atjo yang sebelumnya Kepala DKP kini dilantik menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah.
Gubernur berharap pejabat yang dilantik dapat bekerja dengan baik, amanah, profesional dan tetap rendah hati dalam melaksanakan tupoksi jabatan masing-masing di instansi atau OPD-nya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemberlakuan PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN yang sekaligus jadi komitmen guna menyelenggarakan ASN berbasis sistem merit sebagai hulu atau intinya.
Sedang tujuan atau hilirnya adalah untuk mendapatkan PNS yang profesional memiliki nilai dasar etika profesi netral dan bersih dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas tugas pelayanan publik, pemerintahan dan pembangunan di Sulawesi Tengah.
“Berkaitan dengan itu, maka saya selaku pejabat pembina kepegawaian yang dibantu oleh panitia seleksi daerah dan tim penilai kinerja telah melaksanakan uji kompetensi dalam rangka pengisian beberapa pos jabatan pimpinan tinggi Pratama pada opd provinsi yang lowong,” ujar gubernur.
Gubernur menekankan lima poin kepada pejabat yang dilantik, yakni: pertama sebelum pindah ke pos yang baru agar dipastikan untuk tidak meninggalkan pekerjaan rumah di pos yang lama dan sudah menuntaskan segala sesuatu sebelum serah terima.
Kedua, cermati dan hayatilah tupoksi dan jangan lupa bersosialisasi dengan lingkungan kerja utamanya dengan membudayakan 3S yaitu senyum, sapa dan salam kepada siapa saja. Ketiga, bangun koordinasi dan komunikasi yang efektif agar antara pimpinan dan bawahan bisa saling seia sekata.
Keempat, buat suatu inovasi dalam mengerjakan sesuatu dengan santai tapi tetap serius. Terakhir, bagi yang merasa kurang pas dalam jabatan baru agar bersabar dan semangat serta tetap positive thinking.
“Karena mungkin dalam penilaian saudara berprospek untuk menyerap ilmu dan menguasai kompetensi baru yang ditawarkan. Jika saudara rajin serta ihklas mengerjakan segala sesuatunya bisa jadi akan menjadi tiket menuju amanah jabatan yang lebih besar di masa mendatang,” ucap Longki.
Longki juga mengingatkan tahun anggaran saat ini sudah masuk triwulan ketiga yang kalau diumpamakan tongkat kendali mobil sudah mesti pindah ke perseneling ketiga sambil kaki menekan pedal gas sedalam-dalamnya agar kendaraan makin kencang lajunya.
“Melalui kesempatan ini, saya minta kepada pejabat yang baru untuk secepat mungkin berkoordinasi untuk memperbaiki keadaan supaya penyerapan anggaran di OPD bisa kembali cepat sesuai target yang dipatok. Hal itu guna menghindari aktivitas kejar-tayang di akhir tahun dalam merealisasikan paket yang tertumpuk mengingat waktu sudah sangat menipis. Itu rentan menjadi temuan yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi hasil penilaian LKPD provinsi. Olehnya harus fokus dengan meningkatkan kedisiplinan dan kinerja OPD dalam rangka merumuskan strategi peningkatan realisasi anggaran supaya tidak lambat dan tidak pula timpang,” tandas Longki sambil berpamitan untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah. (*)
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim