Palu, Metrosulawesi.id – Kepala Seksi Sistem Informasi Haji, Kanwil Kemenag Sulteng Abdul Haris mengungkapkan ada empat Jamaah Calon Haji (JCH) Sulteng meninggal dunia atau dinyatakan batal menunaikan ibadah haji tahun 2019.
“Keempat JCH berasal dari Kabupaten Morowali satu orang, Kabupaten Donggala dua orang, dan satu dari Kota Palu. Mereka ini wafat sehingga batal untuk berangkat. Namun keempat JCH ini akan digantikan oleh ahli warisnya karena meninggal setelah pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH),” jelas Haris di ruang kerjanya, Kamis, 11 Juli 2019.
Kata Haris, ahli waris yang menggantikan para JCH batal karena meninggal, kemungkinan nanti tahun depan, karena kepengurusan proses dokumen sudah selesai. Sehingga tahun depan baru bisa digantikan oleh ahli warisnya.
“Dari kuota 2.250 jamaah, berarti kami ada kekurangan JCH, sebab ada empat yang meninggal. Sehingga yang berangkat ini kemungkinan sekitar 2.246 jamaah calon haji, sebab tidak ada lagi proses pelunasan untuk mencukupi kuota awalnya,” ujarnya.
Selain itu Haris mengatakan, saat ini semua JCH telah memiliki paspor. Kloter 7 sebanyak 450 orang, yang akan berangkat pertama sudah dalam proses pembuatan visa.
“Paspor mereka telah dikirim ke pusat untuk dibuatkan visa. Sisa empat kloter direncanakan besok dikirim ke pusat untuk dibuatkan visanya. Pembuatan visa ini dilakukan kurang lebih tiga hari, sebab sebelum pemberangkatan visa ini sudah harus selesai semua,” ungkapnya.
Terkait tetang masalah kepengurusan haji, kata Haris, sejauh ini sudah aman semua. Hanya saja kemarin itu ada masalah sedikit terhadap paspor JCH dari Morowali, dikarenakan pihak Imigrasi yang ada di Banggai masih melakukan update.
Sehingga ada keterlambatan paspor, tetapi saat ini semua sudah aman.
“Begitupun kesiapan Asrama Haji saat ini sudah siap semua. Olehnya itu kami mengimbau JCH ketika ingin berangkat harus membawa barang yang telah ditentukan oleh pemerintah, seperti berupa koper, tas tentengan dan tas paspor, selain barang tersebut jangan dibawa. Apalagi membawa barang tajam itu tidak diperbolehkan sama sekali,” ujarnya.
Kata dia, semua ini telah diingatkan kepada para JCH pada waktu mengikuti manasik, sehingga semoga tidak ada yang membawa barang-barang yang tidak perlu dibawa.
“Selain itu kami berharap para JCH jaga kesehatan, karena kesehatan ini perlu untuk melakukan ibadah haji,” ungkapnya.
Reporter: Moh Fadel
Editor: Udin Salim