BANGUN JEMBATAN - Walikota Palu Hidayat (tengah) saat meletakan batu pertama pembangunan jembatan Palu V disaksikan Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan sejumlah pejabat lainnya, di Kelurahan Nunu, Kota Palu, Rabu 10 Juli 2019. (Foto: Antara)
  • Dibiayai Rp59 Miliar, Ditarget Enam Bulan Selesai

Palu, Metrosulawesi.id – Pembangunan Jembatan Palu V mulai dilakukan. Peletakan batu pertama dilakukan Walikota Drs Hidayat di Kelurahan Nunu Palu Selatan, Rabu 10 Juli 2019.

Pembangunan jembatan yang akan menelan dana sebesar Rp59 miliar itu pelaksanaannya akan memakan waktu selama enam bulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, Ir. Iskandar Arsyad, MSi mengatakan, secara teknis pembangunan Jembatan V diperlukan waktu yang satu tahun. Sedangkan, panjang dari bentangan jembatan yang menghubungkan antara wilayah Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tatura Selatan sejauh 100 meter.

“Dari arah barat ada enam unit bentang 25, ditengah delapan unit (balok) bentang 50. Kemudian arah timur enam unit dengan bentang 25,” katanya.

Lebih lanjut, Iskandar mengatakan melalui pelelangan tender yang dilaksanakan oleh Pokja Kota Palu, pengerjaan konstruksi pembangunan Jembatan Palu V itu dikerjakan oleh BUMN PT Bumi Duta Persada.

“Direncanakan, pembangunan Jembatan Palu V akan selesai dalam 180 hari, atau selesai pada Desember 2019. Kontrak itu dimulai sejak 17 Juli 2019 hingga berakhir sampai 13 Desember 2020.

Jembatan V ini katanya, akan membuka akses baru di tengah kawasan perkotaan. Ini akan mempermudah akses warga dari Kecamatan Palu Selatan menuju Kecamatan Tatanga maupun sebaliknya.

Secara teknis katanya, pembanguan Jembatan Palu V sangat sederhana, tetapi tetap memerhatikan sisi kualitas konstruksi karena pemanfaatan infrastruktur tersebut untuk kebutuhan jangka panjang.

“Konstruksinya mengacu pada aspek-aspek kegempaan, artinya jebatan ini sudah dirancang khusus tahan gempa karena wilayah pembangunan infrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada skala Richter per hari,” kata Iskandar.

Sementara, Walikota Palu, Hidayat mengatakan ruas Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Emy Saelan, dan Jalan I Gusti Ngurah Rai, adalah jalan yang termacet, terutama di waktu sibuk seperti pagi dan sore hari kerja.

Kondisi macet di ruas jalan itu, dan sejumlah jalan disekitarnya diperparah saat Jembatan Palu IV hilang saat bencana 28 September 2018.

Sehingga dengan terbangunnya Jembatan Palu V, maka beberapa ruas jalan itu akan terurai kemacetannya sekaligus mendorong percepatan pembangun ekonomi masyarakat Kota Palu, terutama yang ada di dua kecamatan tersebut.
Selain itu kata Hidayat, dengan terbangunnya Jembatan Palu V diharapkan bisa mempererat silaturahmi warga dari 2 kelurahan tersebut.

“Dengan semakin erat tali persaudaraan mereka, tercipta suasana yang aman di dua kelurahan yang masih serumpun itu,” terangnya.

Untuk teknis penerapannya kata Hidayat, lalu lintas di Jembatan Palu V itu berbeda dengan Jembatan Palu I dan Jembatan PaluIII yang menerapkan sistem 1 arah.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Udin Salim

Ayo tulis komentar cerdas