dr Ruslan. (Foto: Ist)
  • RSU Anutapura Palu Turun Tipe C

Palu, Metrosulawesi.id – Pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu tetap berjalan seperti biasanya. Namun masih mengalami banyak keterbatasan dari berbagai aspek. Demikian dikatakan Direktur Rumah Sakit Umum Anutapura Palu, Dr Ruslan melalui ponselnya, Sabtu, 6 Juli 2019.

“Di RSU Anutapura Palu masih sangat mengalami keterbatasan, utamanya fasilitas sarana prasarana dan kemampuan finansial,” kata dr Ruslan.

Namun Ruslan mengaku, tetap berupaya semaksimalkan mungkin untuk melayani dengan menggunakan fasilitas yang ada.

“Pascabencana gempa, fasilitas rumah sakit mengalami rusak parah. Olehnya itu kami tidak bisa langsung memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi kualitas pelayanan tetap dimaksimalkan dengan sarana yang ada,” ungkapnya.

Terkait RSU Anutapura yang diwacanakan menjadi RS tipe C, Ruslan mengungkapkan, pihakna belum mengetahui wacana itu hingga saat ini, kemungkinan itu konsep dari Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kami hanya sebagai pelaksana di rumah sakit, mengenai wacana itu mungkin konsep dari Pemda, tetapi kelihatannya belum, sebab ini baru wacana,” imbuhnya.

Kata dia, sarana alat-alat cangih pemeriksaan semuanya rusak, karena alat tersebut berada di lantai II atau di poliklinik yang rata akibat diterjang gempa. Tetapi pelayanan spesialistik di RSU Anutapura Palu tetap berjalan, karena dokter tersedia.

“Hanya saja mutu pelayanan adalah dokter umum, karena hanya konsultasi yang berjalan dalam pemeriksaan. Dengan obat tanpa di tunjang oleh pemeriksaan penunjang berdampak pada penghasilan rumah sakit,” jelas Ruslan.

Ruslan mengatakan walaupun pasien sudah banyak, tetapi mutu pelayanan tidak sama seperti sebelum gempa, karena tidak ditunjang oleh pemeriksaan alat canggih.

“Bantuan untuk RSU Anutapura sudah cukup banyak datang, tetapi bantuan itu hanya berupa obat, kalau berupa alat-alat belum ada. Hanya bantuan yang ada dari sesama kita dokter ahli, masing-masing dokter ahli yang punya empati kepada teman sejawatnya yang ada di Kota Palu obat-obatan dan bahan habis pakai,” ujarnya.

Sementara itu, Ruslan mengatakan, bangunan bertingkat Rumah Sakit Anutapura 100 persen rusak,  sedangkan pada bangunan lama dua lantai, terdapat empat unit ruangan yang mengalami kerusakan, dan tidak bisa sama sekali untuk digunakan. Bangunan tersebut harus direnovasi ulang, dan tentunya harus mulai dari nol lagi.

“Untuk sementara pasien kita rawat di bangunan lama. Dulu kami punya 553 ruangan perawatan, tetapi sekarang tersisa 270 ruang perawatan. Sementara karyawan dulu berjumlah 1.300 orang, namun sekarang karyawan kami tersisa kurang lebih 100 orang,” ujar Ruslan.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas