
Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memfasilitasi pengembangan wirausaha baru (WUB) yang bergerak di bisnis cokelat.
Kepala Disperindag Sulteng, Moh Arif Latjuba mengatakan kegiatan ini sangat membantu para UKM dalam hal memanfaatkan produk asli Sulawesi Tengah yaitu cokelat (kakao)
“Mereka ini sudah bergerak dibidang kuliner dan kami ajak untuk mengenal cokelat Sulteng, selama tiga hari kegiatan ada sekitar 9 jenis dengan 12 varian dibuat oleh peserta,” ungkapnya.
Ia berharap dari 20 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian bisa tertarik menjadi pengusaha cokelat asli Sulteng. Sehingga, ke depan bisa menambah IKM Di Sulawesi Tengah.
“Untuk pemasaran tidak terlalu sulit karena memang telah ada beberapa usaha yang bersedia menyiapkan tempat seperti, rumah cokelat di Jalan setia budi dan IKM lain khususnya yang menjual Ole-ole Khas daerah juga ingin bantu dalam hal itu,” katanya.
Sebelum terjadi bencana, Kata Arif Latjuba, jumlah IKM pengelola cokelat Sulteng yang aktif ada sekitar 66 usaha. Namun, pascabencana ada 15 IKM yang telah aktif kembali.
“Mudah-mudahan para pelaku usaha bisa bertahan untuk lebih memperkenalkan produk unggulan daerah, saya juga berharap kepada masyarakat Sulteng sedianya berminat ataupun menyukai cokelat daerah dan dapat mempromosikannya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pengembangan produksi industri pangan dan kerajinan Disperindag Sulteng, Fajar Setiawan mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan angkatan ke tiga. Sebelumnya, kata dia, kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Poso. Di karenakan wilayah itu masuk dalam penghasil buah kakao terbesar di Sulawesi Tengah.
“Kendala dari pelaku usaha ada pada alat yang mereka gunakan, tetapi kalau dari pemerintah kendala yang dihadapi terkait kapasitas produksi hanya 15 kg per hari. sedangkan, ditahun ini kami usahakan bisa naik 30 kg per hari,” katanya.
Iwan mengungkapkan pihaknya akan menerobos pasar nasional melalui toko ritel maupun swalayan lokal. Menurutnya, daya beli masyarakat Sulteng untuk saat ini di semua sektor memang sedikit menurun. Dikarenakan konsumsi masyarakat terhadap cokelat asli Sulteng Masih ditingkat premium.
“Harganya memang masih tinggi, maka dari itu kami usahakan agar produk ini bisa bertahan, selain sehat cokelat Sulteng juga enak dan Untuk Kota Palu sekilas Alfamidi dan Carefour sudah masuk untuk pemasaran produk cokelat Sulteng, kita juga upayakan agar produk ini masuk ke toko-toko yang ada di Jakarta, tinggal menunggu dari pihak PT Sarinah,” jelasnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin