FOTO BERSAMA - Sejumlah pengemudi Grab saat silahturahmi dengan pimpinan perusahaan Gojek di Palu, belum lama ini. (Foto: Ist)

Palu, Metrosulawesi.id – Ketua Asosiasi Pengemudi Grab (ASPEG) Palu, Bayu mengungkapkan pengemudi Ojek Online (Ojol) Grab masih terus melayangkan protes atas kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan Grab yang menurunkan biaya insentif mereka. Protes itu kini berlanjut ke DPRD Kota Palu.

“Hingga saat ini belum ada tanda-tanda berubahan insentif yang dikurangi oleh Perusahaan Grab, olehnya itu kami belum lama ini ke kantor DPRD Kota Palu melayangkan protes dan DPRD Palu telah menyatakan akan memanggil pimpinan Perusahaan Grab perwakilan Palu,” ujar Bayu melalui ponselnya, Jumat, 5 Juli 2019.

Bayu mengatakan rencananya minggu depan DPRD Kota Palu akan mengundang pimpinan Grab Palu.

“Jika memang tidak ada juga hasilnya, kami semua pengemudi Grab Palu akan pindah di Gojek, saat ini beberapa pengemudi Grab sudah banyak pindah ke Gojek. Pertemuan antara Grab Palu dan DPRD Kota Palu kami tetap menunggu, jika keputusannya tidak sesuai, maka semua akan pindah ke Gojek,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ojek Online (Ojol) Grab melakukan aksi protes terhadap kebijakan Perusahaan Grab, Kamis, 4 Juli 2019, yang telah mengubah pola insentif dengan mengurangi biaya bonus dari poin yang didapatkan oleh pengemudi Grab.

Bayu mengungkapkan, dalam aksi protes ini ada dua hal yang dilaksanakan, pertama, pihaknya bersama pengemudi Grab motor lainnya melakukan silahturahmi dengan pimpinan Gojek di Kota Palu, sebab mayoritas pengemudi Grab motor akan beralih ke Gojek.

“Kedua, kami di lapangan Vatulemo depan kantor Walikota Palu melepas atribut, sebagai tanda kita kecewa atas kebijakan pihak Grab,” kata Bayu.

Bayu menjelaskan, pengemudi Grab mendapat empat titik aman. Jika mendapat 120 poin, maka bonus yang didapatkan Rp25 ribu, namun bonus (insentif) itu dikurang oleh Grab pusat sehingga sekarang ini berkurang Rp20 ribu. 

“Sementara itu jika kita kemarin mendapat 160 poin dengan dana insentif Rp35 ribu, namun kali ini menjadi Rp24 ribu. Kemudian diangka maksimal yang tadinya 270 poin dapat bonus 75 ribu, tetapi hari ini mulai berlaku Rp60 ribu, ini yang kami protes, insentif yang diberikan ke kami semakin berkurang,” ujarnya.

Kata dia, kebijakan ini dari Grab pusat dan tentunya atas koordinasi dengan Grab di Kota Palu.

“Selain itu, yang kami protes juga tidak adanya koordinasi atau diskusi dengan teman-teman mitra, sehingga kami merasa bahwa ini sangat merugikan kami,” ungkapnya.

Bayu mengaku akan menunggu reaksi dari Grab, apakah ada perubahan atau tetap bertahan dengan kondisi insentif yang ada sekarang ini.

“Jika masih bertahan kebijakan itu, otomatis pengemudi Grab di Palu secara utuh pindah ke Gojek,” ungkapnya.

“Yang mengikuti aksi ini sekitar 12 komunitas Grab, dengan jumlah lebih dari 200 orang yang menolak kebijakan ini. Protes ini akan berkembang terus, sebab kita rencanakan mulai hari ini off hingga besok (mogok kerja), kita melihat apa tanggapan dari pihak Grab,” ujarnya.

Reporter: Moh Fadel
Editor: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas