
Palu, Metrosulawesi.id – Sekitar 25 persen atau 2.300 lebih usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terdampak bencana alam gempa bumi, stunami dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi dan Donggala pada 28 September 2018 silam.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Sulawesi Tengah, Eda Nur Ely mengatakan jenis usaha yang paling banyak terdampak bencana 28 September adalah kelompok usaha kafe dan mebel. Sementara itu, kerugian ditaksir kurang lebih sekitar Rp83 miliar.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa bulan yang lalu wilayah Sulawesi Tengah dilanda bencana. Untuk itu, kami upayakan mereka akan mendapat bantuan sebagai stimulan agar bangkit lagi dan berkembang,” katanya, kepada Metrosulawesi usai penyerahan secara simbolis dana stimulan modal usaha untuk Perempuan Pengusaha Mikro kepada perwakilan kelompok UMKM di Huntara Dupa Indah, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (4/7/2019).
Sedangkan, Bantuan dana stimulan ini diinisiasi oleh Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) bekerjasama dengan ChildFund, AKH Germany, dan LPBI-NU.
Ia mengakui, Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng sendiri telah melakukan berbagai macam pelatihan, baik manajemen maupun pelatihan keterampilan. Misalnya, pelatihan di bidang perbengkelan, pelatihan manajemen pengolahan makanan dan lainnya.
“Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, geliat perekonomian bagi daerah terdampak sudah mulai bangkit dan berangsur-angsur membaik,” ujarnya.
Ia mengatakan selama proses pemenuhan kebutuhan pelaku usaha ke depan, pihaknya dibantu lembaga maupun relawan yang peduli terhadap UMKM.
“Dengan adanya bantuan stimulan usaha yang diberikan ini akan sangat membantu percepatan pemulihan bagi UMKM yang terdampak,” ujarnya menambahkan.
Dia mengatakan, khusus Kota Palu, Kelurahan Layana Indah memperoleh dana stimulan modal usaha Rp 239.250 juta dengan jumlah sasaran 87 orang.
“Mereka juga sudah didampingi untuk menyusun rencana usaha (business plan) sebagai panduan dalam pengelolaan usaha yang akan dijalankan ke depannya,” ujarnya.
Selain Kelurahan Layana Indah mendapat dana stimulan, Kelurahan Petobo memperoleh dana stimulan Rp 74.250 juta dengan jumlah sasaran 27 orang, Kelurahan Panau memperoleh dana stimulan Rp 144 juta dengan jumlah sasaran, 64 orang.
Kemudian di Kabupaten Sigi, masing-masing dianggarkan untuk Desa Sibalaya Barat sebesar Rp 117 juta dengan jumlah sasaran 52 orang, Desa Sambo Rp 137.250 juta untuk diberikan kepada 61 orang, Desa Lolu Rp 143 juta yang diploting bagi 52 orang penerima.
Selanjutnya di Kabupaten Donggala, masing-masing dianggarkan untuk Desa Lende Tovea sebesar Rp 238.5 juta untuk 102 orang, Desa Tompe sebesar Rp 155 juta untuk 60 orang, Desa Limboro sebanyak Rp 112.500 juta untuk 50 orang.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin