TANAM POHON - Walikota Palu, Hidayat, M.Si didampingi Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri L. Sawayah, SH saat melakukan penanaman pohon endemic Sulawesi, Kayu Eboni di acara Penanaman Pohon Khas Daerah di Taman Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang pada Kamis, 4 Juli 2019 sebagai rangkaian acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi ) XIV Tahun 2019. (Foto: Humas Pemkot)

Palu, Metrosulawesi.id – Walikota Palu, Hidayat, M.Si didampingi Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri L. Sawayah, SH mengikuti acara Penanaman Pohon Khas Daerah di Taman Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang pada Kamis, 4 Juli 2019. Acara ini adalah rangkaian dari Rakernas Asosiasi  Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi ) XIV Tahun 2019.

Dalam acara ini, Walikota Hidayat bersama Sekkot Asri membawa dua pohon kayu eboni atau yang lebih dikenal dengan pohon Kayu Hitam. Satu pohon ditanam di Hutan Tinjomoyo dan satunya lagi akan diletakkan di lokasi pembibitan.

Pohon Kayu Eboni yang bernama latin Diospyros Celebica ini merupakan pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian. Pohon unggulan Sulawesi tersebut kini sudah masuk dalam kategori tanaman langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

Walikota Hidayat berharap pohon endemik dari Sulawesi tersebut bisa membawa dampak yang baik bagi kota Semarang.  

“Apalagi pohon Kayu Hitam ini baru kali ini ditanam di daerah ini,” kata Walikota Hidayat. Kegiatan ini diikuti oleh 98 kota se-Indonesia .

Diketahui, pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2019 digelar di Ballroom PO Hotel Semarang, Rabu, 3 Juli 2019.

Kegiatan yang mengangkat tema “Penguatan Alokasi Anggaran Pemerintah Daerah untuk Mendukung Profesionalitas Apartur dan Kemandirian Daerah” ini dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjahjo Kumolo.

Dalam sambutannya, Mendagri Tjahjo Kumolo menyampaikan, Pemerintah Kota melalui Apeksi harus terus mengawal dan mendukung pencapaian pembangunan dalam RPJMN, karena hal tersebut penting untuk sinkronisasi antara pembangunan kota dan daerah.

Mendagri juga mengatakan Apeksi harus berperan aktif mendorong anggotanya yang tersebar pada 93 daerah kota otonom dan 5 kota administratif untuk segera mengambil langkah-langkah penyesuaian terhadap rancangan RPJMN 2020-2025.

“Itu penting untuk penjabaran visi misi RPJMN 2020-2025 ke dalam rancangan perubahan masing-masing RPJMD Pemerintah kota, sehingga sinkronisasi pembangunan pusat-daerah berjalan dengan baik,” tekannya.

Secara detail, Rakernas Apeksi kali ini juga akan membicarakan terkait strategi dana transfer daerah untuk mendukung profesionalitas dan kemandirian keuangan daerah. Selain itu juga, akan didiskusikan terkait dana kelurahan untuk penguatan Pemerintah Kota dengan menghadirkan Wakil Menteri Keuangan RI, Mardiasmo dan Menteri PAN/RB, Syafruddin.

Reporter: Yusuf Bj

Ayo tulis komentar cerdas