
Palu, Metrosulawesi.id – Pemerintah Kota Palu mengakui para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya masih sulit untuk mengakses permodalan dari lembaga yang memberikan pinjaman modal seperti perbankan, dan sektor lainnya.
Hal itu dikatakan Asisten administrasi dan pembangunan pemerintah Kota Palu, Singgih B. Prasetyo saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Gelar Karya Ngataku 2019 yang diinisiasi kelurahan inovasi dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Palu, Rabu (3/7/2019),
Dia mengungkapkan banyak hambatan bagi UKM dan UMKM dalam mengembangkan usahanya. Salah satunya, meningkatnya ekonomi global yang begitu pesat perkembangan hingga saat ini.
“Hal semacam ini menjadi hambatan dalam pelaku usaha berkembang. Disamping itu, sulit merespon perkembangan ekonomi global yang semakin kompetitif,” tutur Singgih B. Prasetyo.
Menurutnya, perbankan juga harus intens melakukan sosialisasi terhadap berbagai program pembiayaan permodal.
Disamping itu, persyaratan harus dibuat ramping sehingga mampu terjangkau oleh para pelaku usaha. Dengan begitu, maka pemerintah juga makin mudah mengarahkan pelaku usaha khususnya binaan dalam hal pengembangan usahanya.
“Ini juga penting bagaimana kami pemerintah ikut terlibat memfasilitasi berkembangnya usaha. Dan iven UMKM akan terus diselenggarakan secara konsisten untuk pengembangan,” tuturnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Pataruddin