Donggala, Metrosulawesi.id – Mencuatnya pemberitaan dugaan permainan lelang atau tender yang diarahkan atau diatur oleh ULP dan ketua Pokja dibantah oleh Rajes selaku ketua Pokja.
Saat ditemui di kantronya Selasa (3/7), Rajes mengklarifikasi pemberitaan yang seakan-akan dirinya disudutkan pada saat rapat pansus III sebagai dalang dari pengaturan sejumlah proyek.
“Saya tidak pernah mengarahkan pemenang tender proyek seperti yang diberitakan. Seluruh proses dilaksanakan oleh Pokja sudah sesuai dengan aturan,” katanya.
Ia kembali menjelaskan proses tender yang dilaksanakan Pokja ULP sifatnya transparan dan procedural, tidak ada peserta tender yang diistimewakan, apalagi sampai dikatakan sebelum ditender pemenang proyek sudah ada.
“Yang benar itu adalah ada beberapa oknum kontraktor belum ditender tapi sudah mengklaim bahwa proyek itu milikinya. Saya sudah persoalan ini di hadapan Pansus III Senin (01/7) dan masalah itu sudah clear,” jelasnya.
“Pada saat pansus III kemarin saya tidak diberi kesempatan berbicara, setiap saya memberikan penjelasan dipotong-dipotong oleh anggota pansus sehingga menimbulkan persepsi tidak baik termasuk saya menjadi obyek pemberitaan. Terkait saya dikatakan mengarahakan pemenang proyek tender bisa saja itu hanya kesimpulan pribadi anggota pansus III,” tukasnya.
Rajes menambahkan untuk tahun 2018 ada 80 paket proyek dan pada waktu proses lelang hanya dua perusahaan lakukan penyanggahan artinya tidak masalah dipersoalan ini karena semua sesuai proses.
“Proses tender sudah sesuai dengan prosedur dan tidak benar ada instruksi untuk memenangkan calon tertentu, karean semua cv atau kontaraktor diberi ruang memberikan sanggahan diproses pelelangan, yang saya tanyakan dimana letaknya saya mengarahkan pemenang,” tuturnya.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Syamsu Rizal